Prajurit TNI Gugur
Ini Penghargaan Pemerintah Untuk 2 Prajurit yang Tewas Kecelakaan Saat Latihan HUT ke-80 TNI
Selain itu, keluarga dua prajurit TNI yang gugur juga mendapatkan santunan masing-masing sebesar Rp 350 juta dari Asabri
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah akhirnya mengabulkan usulan kenaikan pangkat untuk dua prajurit yang gugur saat latihan hari ulang tahun (HUT) ke-80 TNI.
Dua prajurit tersebut adalah Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Mutaqim dan Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi.
Soal kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) tersebut dipastikan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Baca juga: Baru Terungkap! Istrinya Praka Zaenal Mutaqim Prajurit TNI Gugur Terjun Payung Ternyata Sedang Hamil
Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) adalah penghargaan khusus bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menunjukkan prestasi kerja sangat menonjol atau berjasa besar, sehingga diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi tanpa terikat pada jenjang kepangkatan reguler.
Pemberian KPLB merupakan bentuk apresiasi negara atas dedikasi, keberanian, dan pengorbanan personel dalam menjalankan tugasnya, seperti menemukan inovasi, menyelesaikan proyek strategis, atau bahkan gugur dalam tugas.
"(Dua prajurit yang gugur) dapat kenaikan pangkat luar biasa," kata Sjafrie saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).
Selain itu, keluarga dua prajurit TNI yang gugur juga mendapatkan santunan masing-masing sebesar Rp 350 juta dari Asabri.
"Dapat santunan dari Asabri, satu orang untuk keluarga, Rp 350 juta," ungkap Sjafrie.
Sementara itu, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, yang ditemui di lokasi yang sama, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap latihan HUT TNI.
Hal itu disampaikan usai ditanya soal dorongan dari berbagai pihak, terutama DPR, agar TNI melakukan evaluasi atas gugurnya dua prajurit dalam HUT TNI.
"Kemudian juga kita evaluasi (latihan HUT TNI) salah satunya," ucap Tandyo.
Prajurit TNI gugur
Diberitakan sebelumnya, TNI kehilangan dua prajuritnya dalam dua kejadian terpisah yang masih terkait dengan persiapan dan pelaksanaan kegiatan HUT ke-80 TNI.
Korban pertama adalah Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Mutaqim, personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Korps Marinir.
Dia meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) di Teluk Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul menjelaskan, insiden terjadi ketika Praka Zaenal mengalami kendala pada saat pembukaan parasut.
“Insiden tersebut terjadi saat Praka Mar Zaenal Mutaqim mengalami kecelakaan di udara saat proses opening parachute. Parasut tetap mengembang hingga mendarat di air. Tim pengaman segera mengevakuasi dan membawanya ke RSPAD Gatot Subroto,” kata Tunggul kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2025).
Meski sempat sadar dan mendapat perawatan intensif selama dua hari, Praka Zaenal akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (4/10/2025) pukul 03.01 WIB.
Sementara itu, korban kedua adalah Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi, anggota Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad).
Johari meninggal dunia setelah terjatuh dari atas tank di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025) malam.
“Betul. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” kata Pangkostrad Letjen Mohammad Fadjar kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Teman-teman jangan lupa di akhir semua artikel taruh kode wartawan yang bikin berita dan ini dibawah...
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.