Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Musala Ponpes Al Khozyni Ambruk

Evakuasi Korban Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ditutup, Total 67 Santri Meninggal Dunia

Penutupan operasi dilakukan setelah seluruh area reruntuhan dipastikan bersih dan tidak ada lagi laporan warga atau santri yang hilang.

Tribun Jatim Network/M Taufik
AMBRUK - Sebuah bangunan dua lantai yang baru terbangun di Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk, Senin (29/8/2025) sore. Sejumlah orang terluka, termasuk beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah sembilan hari penuh kerja keras tanpa henti, operasi evakuasi korban runtuhan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, akhirnya resmi ditutup oleh tim SAR gabungan, Selasa (7/10/2025) pukul 10.00 WIB.

Dalam operasi kemanusiaan yang berlangsung sejak musibah terjadi, sebanyak 67 korban jiwa berhasil ditemukan di antara puing-puing bangunan yang ambruk.

Penutupan operasi dilakukan setelah seluruh area reruntuhan dipastikan bersih dan tidak ada lagi laporan warga atau santri yang hilang.

Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan BPBD turut terlibat dalam proses pencarian yang dilakukan siang dan malam di lokasi kejadian.

Baca juga: Sosok Agus Ubaidillah Santri Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Ditemukan Tewas Dalam Keadaan Sujud

Meski proses evakuasi telah berakhir, suasana duka masih terasa di lingkungan pesantren.

Sejumlah keluarga korban tampak masih bertahan di sekitar lokasi untuk berdoa dan memberikan penghormatan terakhir bagi para santri yang menjadi korban tragedi tersebut.

“Hari ini masuk ke sembilan hari, kami telah menyelesaikan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban dan kita juga memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, kondisi bangunan yang sebelumnya setinggi tiga lantai berupa betonan kini rata dengan tanah.

Hanya menyisakan dua eskavator berada di tengah-tengahnya. Dua alat berat ini beberapa hari sebelumnya dikerahkan untuk mengangkat puing bangunan.

Sementara itu, bangunan-bangunan di sebelahnya sebagian sisinya ikut hancur, terutama di sisi kiri yang terhubung dengan bangunan utama ambruk.

“Apa yang kita tutup hari ini proses pencarian dan pertolongan. Nanti akan ditindaklanjuti disupervisi langsung oleh BNPB,” ujar Syafii.

Sembilan hari proses pencarian dan pertolongan, total 171 korban terevakuasi. Korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 67 orang dengan delapan bagian tubuh. Sementara itu, yang selamat 104 orang.

Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).

Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.

Hasil evakuasi korban

Dari hasil pencarian korban dan evakuasi pengangkatan runtuhan bangunan Ponpes Al Khoziny yang telah berlangsung delapan hari, ada 66 korban meninggal dunia ditemukan.

Pada hari kedelapan, Senin (6/10/2025), jumlah korban meninggal dunia yang ditemukan sebanyak 13 korban dan dua bagian tubuh.

“Total terdapat 13 korban dan dua body part berhasil diekstrikasi dan dilanjutkan evakuasi pada hari ke delapan,” kata Direktur Operasi Basarnas, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo.

Belasan korban meninggal dunia yang ditemukan kemarin satu berada di sektor A3, sisanya di sektor A2. Korban terakhir ditemukan pukil 21.03 WIB yakni bagian tubuh.

“Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” terangnya.

Artinya, berjalan selama delapan hari evakuasi sudah ada 170 korban yang dievakuasi, tujuh di antaranya bagian tubuh.

Korban selamat sebanyak 104 orang, sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia 66 orang (termasuk tujuh bagian tubuh). Seluruh korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.

Tragedi ini terjadi karena bangunan tiga lantai yang difungsikan sebagai mushala di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).

Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved