Istri TNI Selingkuh
Akhirnya Terungkap Awal Mula Perselingkuhan Ibu Persit dengan Junior Suaminya, Semua Berawal di Sini
Hubungan antara Hilda alias HP dan Pratu RH diduga bermula dari kegiatan gabungan antara prajurit TNI dan anggota Persit.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus perselingkuhan yang melibatkan oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru-baru ini bikin heboh publik.
Perselingkuhan ini melibatkan ibu Persit bernama Hilda Pricillya dan junior dari suaminya, Pratu Risal H (RH).
Persit adalah Persatuan Istri Tentara, sebuah organisasi bagi istri anggota TNI Angkatan Darat (AD) bernama lengkap Persit Kartika Chandra Kirana.
Organisasi ini didirikan pada 3 April 1946 untuk mendampingi dan mendukung para prajurit TNI AD, serta memberdayakan potensi anggota melalui pendidikan, pelatihan, dan kegiatan sosial.
Suami dari Hilda Pricillya yakni Serka Muh Farid Batjo (MFB).
Serka adalah singkatan dari Sersan Kepala, yang merupakan pangkat bintara peringkat ketiga dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI), satu tingkat di bawah Sersan Mayor (Serma) dan satu tingkat di atas Sersan Satu (Sertu). Pangkat ini juga setara dengan Brigadir Polisi dalam sistem Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Hilda Pricillya berselingkuh dengan junior dari suaminya yang berpangkat Pratu.
Prajurit Satu (disingkat Pratu) adalah pangkat kedua terendah dalam jenjang Tamtama di kemiliteran di Indonesia. Diberikan kepada: Anggota TNI-AD. Anggota TNI-AL, (disebut dengan nama Kelasi Satu).
Dugaan perselingkuhan ini menghebohkan warga Sulawesi Tengah.
Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Palu, dengan luas wilayahnya 61.841,29 km⊃2;. Jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada 2021 sebanyak 3.021.879 jiwa, dan pada akhir 2023 sebanyak 3.154.499 jiwa.
Kronologi Awal Mula Dugaan Hubungan Terlarang
Hubungan antara Hilda alias HP dan Pratu RH diduga bermula dari kegiatan gabungan antara prajurit TNI dan anggota Persit, khususnya dalam tim penari yang dibentuk untuk persiapan serah terima jabatan (sertijab) komandan batalyon.
Kedekatan mereka semakin intens setelah saling berinteraksi di media sosial, dimulai dari komentar di InstaStory hingga bertukar nomor WhatsApp.
Komunikasi yang semakin intens tersebut berujung pada pertemuan di sebuah hotel di Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, hubungan layaknya suami istri antara RH dan HP terjadi sebanyak tiga kali dalam satu pertemuan, dan berlangsung hampir setiap hari Minggu sejak Juli hingga September 2025.

Modus dan Pengungkapan Kasus
Modus yang digunakan HP untuk menyembunyikan perselingkuhannya cukup licik.
Ia berpura-pura meminta izin kepada suaminya untuk pergi ke pasar, namun justru menuju hotel tempat Pratu RH telah menunggu.
Kecurigaan Serka MFB terhadap istrinya muncul karena perubahan sikap HP yang mulai menjauh dan menghindar.
Pada 21 September 2025, Serka MFB memeriksa ponsel istrinya, HP, saat sedang mandi.
Ia menemukan nomor asing yang ternyata milik Pratu RH.
Setelah konfrontasi dengan istrinya dan laporan kepada komandan pleton, kasus ini akhirnya diteruskan ke perwira intelijen batalyon dan kemudian ke komandan batalyon untuk dilakukan pendalaman dan pemeriksaan.
Proses Hukum dan Tindakan Militer
Komandan Detasemen Polisi Militer (Denpom) XIV/3 Kendari, Letkol CPM Haryadi Budaya Pela, membenarkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas dugaan perselingkuhan dan tindak pidana asusila (KBT).
Pratu RH telah ditahan untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.
Letkol Haryadi juga menegaskan bahwa informasi yang beredar di publik masih dalam tahap pendalaman dan belum dapat dikonfirmasi sepenuhnya.
Pihak Denpom berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini sesuai prosedur hukum militer yang berlaku.
Profil Hilda Pricillya
Berikut adalah profil singkat Hilda Pricillya yang kini menjadi sorotan publik:
Nama lengkap: Hilda Pricillya (HP)
Status: Istri dari Serka Muh Farid Batjo (anggota TNI)
Pekerjaan: Sebagai ibu rumah tangga
Pendidikan: Hingga tingkat SLTA
Asal: Disebut-sebut berasal dari Banjarmasin
Mencoreng Nama Baik Institusi
Kasus ini tidak hanya mencoreng nama baik institusi TNI, tetapi juga memicu diskusi luas di masyarakat mengenai etika dan moralitas di lingkungan militer.
Banyak pihak menyoroti pentingnya pembinaan mental dan spiritual bagi anggota TNI dan keluarganya agar kejadian serupa tidak terulang.
Media sosial menjadi ruang utama penyebaran informasi dan opini publik, dengan berbagai narasi yang berkembang seputar skandal ini.
Beberapa pihak menyerukan agar proses hukum dilakukan secara transparan dan adil, sementara yang lain menyoroti perlunya perlindungan terhadap keluarga prajurit dari pengaruh negatif lingkungan.
Skandal perselingkuhan antara Hilda Pricillya dan Pratu Risal H menjadi pelajaran penting bagi institusi militer dan masyarakat luas.
Di tengah tuntutan profesionalisme dan integritas, kasus ini menunjukkan bahwa pengawasan internal dan pembinaan karakter tetap menjadi aspek krusial dalam menjaga kehormatan dan stabilitas keluarga prajurit.

Kronologi Perselingkuhan Terungkap
Dugaan perselingkuhan Pratu RH dan HP terungkap berawal dari kecurigaan Serka MFB terhadap perubahan perilaku istrinya.
Pada Minggu, 21 September 2025 petang, MFB pulang ke rumah dinasnya usai menyelesaikan pekerjaan di kantor.
Setibanya di rumah, di saat bersamaan HP sedang mandi, Serka MFB pun diam-diam memeriksa handphone milik istrinya itu.
Dia curiga dengan perubahan sikap istrinya beberapa hari terakhir yang sering menghindar atau menjauh dari suaminya.
Saat memeriksa ponsel tersebut, dia menemukan nomor handphone masuk tanpa nama.
Serka MFB yang kian curiga mencari tahu nomor ponsel tanpa nama tersebut memanfaatkan aplikasi.
Dari penelusurannya, dia pun mengetahui nomor tersebut ternyata milik Pratu RH.
Setelah istrinya selesai mandi, Serka MFB pun menanyakannya.
Namun sang istri HP mengaku tidak mengetahui nomor telepon yang tidak dikenal tersebut.
Saat apel malam di batalyon, Serka MFB pun melaporkan temuannya ke salah satu komandan pleton (danton).
Sang Danton pun melaporkan permasalahan rumah tangga tersebut kepada salah satu perwira tertua di kompi markas.
Sang perwira pun melaporkan permasalahan Serka MFB dan HP kepada salah satu perwira seksi intelijen (pasi intel) batalyon.
Pasi intel selanjutnya melaporkan permasalahan tersebut kepada wakil komandan batalyon (wadanyon).
Hingga akhirnya wadanyon melaporkan permasalahan Serka MFB dan istrinya HP kepada komandan batalyon.
Komandan kemudian memerintahkan Pasi-1 Intel segera melakukan pendalaman (BAP) kepada saksi dan pihak terkait.
Pratu RH pun dipanggil untuk melakukan pemeriksaan BAP.
Setelah sebelumnya, Serka MFB sudah dimintai keterangan atas kasus tersebut di markas batalyon, pada Minggu (22/09/2025) siang.
(*/Tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.