Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Musala Ponpes Al Khozyni Ambruk

Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Akhoziny: 9 Jenazah Ditemukan, Total 14 Orang Meninggal

Proses evakuasi runtuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, memasuki hari kelima.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
TOTAL KORBAN - Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Akhoziny: 9 Jenazah Ditemukan, Total 14 Orang Meninggal. Sampai saat ini, total korban runtuhan mushala Al Khoziny mencapai 117 orang, di mana 27 di antaranya berhasil dievakuasi, sementara sisanya melakukan evakuasi mandiri. Dari jumlah tersebut, 14 orang dinyatakan meninggal dunia dan 103 orang selamat, namun puluhan lainnya masih dalam proses pencarian. 

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, sebelumnya menyatakan bahwa proses evakuasi pengangkatan puing telah mencapai 50 persen.

Alat berat seperti crane dan eskavator digunakan untuk membersihkan puing, dengan tujuan membuka akses untuk mengevakuasi korban yang masih terjebak.

“Begitu korban terlihat, kita hentikan sementara kemudian dievakuasi. Lalu dilanjutkan lagi,” jelas Nanang.

Di hari kelima evakuasi, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, juga melakukan kunjungan untuk memantau situasi.

Tim kepolisian tengah melakukan pendataan korban yang dibagi menjadi tiga klaster: santri, pengurus, dan pegawai.

Proses pengangkatan puing tidak hanya dilakukan oleh tim SAR, tetapi juga melibatkan pakar konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

Nanang meminta publik untuk bersabar terkait penyelidikan lebih lanjut mengenai bencana runtuhnya mushala Ponpes Al Khoziny.

“Mohon bersabar sampai semua korban ditemukan dan pembersihan puing-puing selesai. Ini sedang ditunggu oleh keluarga korban,” pungkasnya.

Diketahui, mushala yang berfungsi sebagai tempat ibadah tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk dan menimpa para santri saat mereka sedang melaksanakan shalat Ashar pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas yang seharusnya.

1. Maulana Ibrahimific (15) warga Bangkalan berdomisili Surabaya

2. Mashudul Haq (14) asal Surabaya

3. Muhammad Sholeh (22) asal Bangka Belitung

4. Rafi Catur Okta Mulya (17) warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya

5. Mochammad Agus Ubaidillah (14) warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved