Peringatan Dini Besok Kamis 2 Oktober 2025, Info BMKG 25 Wilayah Waspada Hujan Lebat

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk besok di sejumlah wilayah Indonesia.

Berdasarkan BMKG, ada wilayah yang diperkirakan berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

Cek apakah wilayah Anda mengalami potensi cuaca ekstrem hujan lebat.

Sejumlah wilayah diprediksi mengalami cuaca ekstrem besok.

Ada kalanya sebelum keluar rumah untuk mengecek kondisi cuaca.

BMKG mengungkapkan daftar wilayah yang berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat pada 2 Oktober 2025.

Diketahui, sejumlah wilayah di Indonesia kini mulai memasuki masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan.

Wilayah mana saja yang berpotensi dilanda hujan lebat pada 2 Oktober 2025?

Berdasarkan data "Peringatan Dini Cuaca Indonesia", berikut adalah daftar wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang pada 2 Oktober 2025:

Kamis 2 Oktober 2025

1. Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat: 

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Kepulauan Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Kepulauan Bangka Belitung

Bengkulu

Lampung

Banten

DKI Jakarta

Jawa Barat

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

Maluku Utara

Papua Barat Daya

Papua Barat

Papua Tengah

Papua

2. Wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat: 

Maluku

Papua Pegunungan

Papua Selatan

3. Wilayah yang berpotensi angin kencang: 

Nihil

Dalam sepekan ke depan, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan banjir, genangan, maupun longsor, serta berpotensi mengganggu aktivitas harian dan transportasi.

Sebagai langkah mitigasi, masyarakat diharapkan menjaga saluran drainase agar tidak tersumbat serta rutin memantau informasi cuaca resmi dari BMKG sebelum beraktivitas.

Memasuki musim hujan

"Periode ini ditandai dengan meningkatnya persentase wilayah yang mengalami curah hujan signifikan," tulis BMKG dalam rilisnya.

Pada masa peralihan atau pancaroba, pola hujan umumnya terjadi pada sore hingga malam hari, didahului oleh kondisi udara yang hangat dan terik pada pagi hingga siang.

Pemanasan permukaan yang kuat juga memicu terbentuknya awan konvektif, terutama awan Cumulonimbus (Cb).

Pada periode ini, hujan biasanya bersifat lokal, berdurasi singkat, dengan intensitas sedang hingga lebat, dan kerap disertai petir, angin kencang, bahkan hujan es.

Selain faktor lokal, dinamika atmosfer skala global dan regional juga berperan terhadap kondisi cuaca di Indonesia hingga sepekan ke depan.

Nilai Dipole Mode Index (DMI) yang negatif serta Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase tiga di Samudra Hindia bagian timur berkontribusi dalam pembentukan awan hujan.

Sementara itu, propagasi gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator menambah potensi atmosfer yang labil sehingga memicu hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.

Apa itu prakiraan cuaca?

1. Prakiraan cuaca adalah perkiraan tentang kondisi atmosfer di masa depan, bukan pernyataan pasti tentang apa yang akan terjadi.

2. Prakiraan cuaca ialah prediksi tentang kondisi atmosfer seperti suhu, curah hujan, angin, kelembaban di suatu tempat pada waktu tertentu di masa depan.

3. Prakiraan ini dibuat berdasarkan data cuaca yang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan ilmu meteorologi dan teknologi.

3. Prakiraan cuaca dibuat untuk lokasi tertentu dan untuk periode waktu tertentu di masa depan contohnya prakiraan harian, prakiraan mingguan.

4. Prakiraan cuaca menggunakan ilmu meteorologi dan berbagai teknologi, termasuk pengamatan cuaca dari stasiun cuaca, satelit, radar, dan model matematika yang kompleks.

5. Prakiraan cuaca sangat penting untuk berbagai keperluan, misalnya perencanaan perjalanan, pertanian, kegiatan luar ruangan, dan peringatan dini cuaca ekstrem.

(Kompas.com)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK

Tayang di Kompas.com