Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polri

Akhirnya Terungkap Alasan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Tak Mau Mundur dari Jabatan Kapolri

Akhirnya terungkap penyebab Jenderal Listyo Sigit Prabowo menolak mundur dari Kapolri meski publik mendesaknya.

Editor: Indry Panigoro
Tangkapan layar kanal YouTube Kompas TV
KAPOLRI: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Di tengah badai desakan publik agar dirinya mundur pasca-gelombang demonstrasi yang diwarnai penjarahan dan kerusuhan pada akhir Agustus 2025, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo akhirnya mengungkap alasan teguh penolakannya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap alasan Jenderal Listyo Sigit Prabowo menolak mundur dari jabatannya sebagai Kapolri meski sudah didesak mengundurkan diri oleh publik. 

Belakangan ini sosok Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi sorotan. 

Salah satu alasan publik meminta Listyo Sigit Prabowo mundur yakni terkait insiden demonstrasi yang diwarnai penjarahan dan kerusuhan pada akhir Agustus 2025.

Pada demo tersebut publik menolak soal gaji dan tunjangan DPR RI yang dianggap fantastis. 

Demo pun terjadi di sejumlah daerah di Indonesia hingga berujung pembakaran kantor DPRD dan pos polisi. 

Karena insiden tersebut, Listyo dianggap gagal menjaga keamanan. 

Listyo Sigit Prabowo adalah seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) sejak tanggal 27 Januari 2021, menggantikan Jenderal Idham Azis.

Kapolri dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Presiden sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kapolri menetapkan, menyelenggarakan, dan mengendalikan kebijakan teknis kepolisian.

Dalam wawancara eksklusif bersama Rosianna Silalahi di program ROSI Kompas TV, Jenderal Listyo menjelaskan bahwa ide untuk meletakkan jabatan sempat menjadi beban pikiran yang ia pertimbangkan secara serius.

"Saya juga bukannya tidak mendengar dan kemudian tidak berpikir untuk apakah saya harus mengundurkan diri ataukah saya harus bertahan," ungkapnya.

Namun, keputusan Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk bertahan didasari oleh prinsip kuat sebagai seorang pemimpin: mundur di tengah keterpurukan institusi sama saja dengan melarikan diri dari tanggung jawab terhadap moral dan kondisi anggotanya.

Jenderal Listyo bahkan mengungkapkan bahwa ide pengunduran diri ini sempat didiskusikan secara internal dengan para pejabat utama dan anggota, namun justru mendapat banyak penolakan dari internal Polri

Baginya, rasa tanggung jawab adalah fondasi utama yang membuatnya memilih untuk tetap memimpin di masa sulit.

"Mundur di dalam situasi kondisi seperti ini sama saja saya meninggalkan kondisi anggota, kondisi institusi yang sedang terpuruk, yang carut-marut, dan kemudian saya mundur, (artinya) saya tidak tanggung jawab," tegas Kapolri.

Ia merasa, jika ia mundur, ia akan terbebas dari masalah, namun meninggalkan organisasi dan anak buah dalam keadaan moral yang hancur.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved