Mongol Stres
Ini Jaminan yang Didapat Mongol Stres Saat Pinjamkan Uang Rp53 Miliar ke Seorang Cagub, Tapi Hangus
Mongol menjelaskan bagaimana ia bisa sampai pada keputusan untuk meminjamkan dana sebesar itu kepada sosok yang dikenal luas di dunia politik.
TRIBUNAMANADO.CO.ID – Komika Mongol Stres belakangan ramai dibicarakan, lantaran curhatnya soal ditipu seorang calon gubernur.
Rony Imanuel (lahir 27 September 1978), yang dikenal dengan nama Mongol Stres, adalah seorang pemeran, pendeta, pelawak tunggal, dan politikus Indonesia.
Ia memberikan pinjaman kepada seorang calon gubernur dengan nilai fantastis Rp53 miliar.
Baca juga: Siapa Calon Gubernur yang Dimaksud Mongol Stres? Pinjam Uang Rp 53 Miliar, Terjerat Kasus Korupsi
Sebarnya ia mendapatkan jaminan berupa 11 sertifikat tanah.
Namun sayangnya sertifikat tanah tersebut tidak bisa dibalik nama.
Mongol mengungkapkan lantaran sudah terlanjur calon gubernur tersebut sudah terjerat kasus KPK.
Melalui kanal YouTube Metro TV pada Jumat, 19 September 2025, Mongol secara terbuka menceritakan pengalaman pahitnya saat memberikan pinjaman uang dalam jumlah yang fantastis, mencapai Rp53 miliar, kepada seorang calon gubernur.
Dalam penuturannya, Mongol menjelaskan bagaimana ia bisa sampai pada keputusan untuk meminjamkan dana sebesar itu kepada sosok yang dikenal luas di dunia politik.
Meski tidak menyebutkan nama secara spesifik, ia menekankan bahwa tokoh tersebut memiliki elektabilitas tinggi dan dikenal oleh banyak kalangan.
“Seorang warga negara yang mencalonkan diri untuk jadi kepala daerah di sebuah provinsi. Kebetulan saya juga kenal, dan dia juga kenal Mongol,” ungkapnya dalam wawancara tersebut.
Pengakuan Mongol ini langsung memicu beragam reaksi dari publik.
Banyak yang terkejut dengan keberaniannya mengungkap cerita pribadi ini, apalagi melibatkan angka yang begitu besar serta sosok politikus yang tengah mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Keyakinan pada Elektabilitas
Mongol mengaku, saat diminta bantuan dana, dirinya tidak berpikir panjang karena melihat peluang besar calon gubernur tersebut untuk memenangkan pemilihan.
“Waktu itu Mongol tahu elektabilitas beliau itu lumayan tinggi. Jadi saya percaya, saya yakin bahwa dia akan menang, makanya saya kasih,” jelas Mongol.
Dengan modal keyakinan itu, artis berdarah Manado ini rela meminjamkan uang dalam jumlah luar biasa besar, yang jika dibandingkan dengan tarif manggung stand-up, tentu tak sepadan dengan penghasilan artis sekelas Mongol.
Jaminan 11 Surat Tanah
Untuk menghindari risiko, Mongol meminta jaminan berupa 11 surat tanah. Proses administrasi pun dilakukan secara resmi melalui notaris.
“Jaminan tanahnya ada 11, dan itu sudah dicek notaris. Nggak ada masalah perbankan, semuanya clear,” kata Mongol menegaskan.
Namun nasib berkata lain. Proses balik nama tanah belum selesai ketika sang calon gubernur justru terjerat kasus korupsi.
“Belum sempat balik nama, eh keburu ditangkap. Ya sudah, hangus semua jaminannya,” ucapnya pasrah.
Gagal Bayar dan Alasan Berulang
Mongol sempat mencoba menagih sebagian dana, setidaknya 50 persen dari total pinjaman. Ia bahkan memberi tenggat waktu hingga akhir Desember 2025.
Namun, bukannya menerima kabar baik, ia justru terus-menerus diberi alasan.
“Selalu dibilang belum ada dana masuk, masih tunggu ini-itu. Sampai batas waktu, uangnya nggak pernah masuk,” katanya.
Kenyataan pahit itu membuat Mongol kehilangan Rp53 miliar yang ia pinjamkan.
Stres Berat, Lalu Ikhlas
Mongol mengaku mengalami tekanan mental luar biasa setelah menyadari uangnya tak akan kembali.
Selama empat hari penuh ia jatuh sakit karena stres.
“Empat hari itu Mongol sempat drop. Pusing, stres, bingung. Kalau bahasa Manado, habis kita pedoi. Tapi di hari ketiga, lagi nangis di kamar, saya kayak dengar suara, ‘Masih kurangkah kebaikanku dalam hidupmu?’” tuturnya.
Kalimat itu, menurut Mongol, menyadarkannya untuk kembali bangkit.
“Oh ya sudah, berarti Mongol harus tetap melanjutkan hidup, tetap cari duit, tetap bahagia. Itu jadi titik baliknya,” katanya.
Kini, Mongol mengaku sudah ikhlas meski uangnya tak kembali.
Kehidupan Berubah, Aksesoris Emas Digadaikan
Sebelum kasus pinjaman itu, Mongol dikenal sering tampil di panggung dengan perhiasan emas mencolok.
Namun setelah kehilangan miliaran rupiah, ia mulai menjual atau menggadaikan sebagian besar aksesorisnya.
“Kalau dulu sering lihat Mol manggung penuh aksesoris emas, sekarang satu-satu sudah nggak ada. Ya, digadaikan,” ungkapnya jujur.
Meski begitu, ia bersyukur masih bisa hidup nyaman dengan tabungan yang tersisa.
“Alhamdulillah, puji Tuhan, sampai sekarang aman-aman saja. Yang penting tetap bahagia, tetap happy,” ujarnya tersenyum.
Pesan Mongol: Jangan Pinjamkan, Lebih Baik Memberi
Dari pengalaman pahit tersebut, Mongol menyampaikan pesan moral kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam urusan pinjam-meminjam, meski dengan teman dekat sekalipun.
Menurutnya, lebih baik memberi sesuai kemampuan daripada meminjamkan dalam jumlah besar yang bisa membuat repot di kemudian hari.
“Kalau ada teman minta pinjam Rp2 juta, tapi kita cuma punya Rp500 ribu, kasih aja Rp500 ribu dengan ikhlas. Jangan paksa kita kasih Rp 2 juta, terus akhirnya kita harus koar-koar di Facebook, ayo buruan bayar hutang gitu kan," kata Mongol.
"Mendingan kalau dia butuh Rp 5 juta, kita punya Rp 1 Juta, ya sudah kita kasih aja sebatas memberi, tapi bukan memberi pinjaman, tapi kita memberi dengan ikhlas atau kalau bahasa bahasa anak sekarang itu memberi dengan kasih. Itu aja lebih bagus jangan ngasih pinjaman karena kita yang mumet nantinya," ungkapnya.
Dengan cara itu, katanya, kita terhindar dari sakit hati dan masalah yang bisa muncul jika si peminjam tak mampu mengembalikan uang.
Publik Terkejut, Figur Politik Jadi Sorotan
Pengakuan Mongol sontak menjadi perbincangan publik. Meski ia tidak menyebut nama, spekulasi langsung merebak mengenai siapa sosok calon gubernur yang dimaksud.
Beberapa pihak menilai kasus ini menggambarkan bagaimana mahalnya biaya politik di Indonesia, hingga mendorong calon kepala daerah mencari pinjaman pribadi dalam jumlah besar.
Bagi Mongol, pengalaman ini menjadi pelajaran hidup yang tak ternilai. Ia kehilangan uang, tetapi mendapatkan kesadaran baru tentang arti kebahagiaan dan keikhlasan.
“Duit bisa hilang, tapi hidup tetap harus jalan. Yang penting hati tetap bersyukur,” pungkasnya.
Kasus Mongol dan cagub ini menyingkap sisi lain dunia politik Indonesia. Untuk menjadi kepala daerah, calon seringkali membutuhkan dana sangat besar untuk logistik kampanye, tim pemenangan, hingga strategi politik.
Akibatnya, banyak yang mencari pinjaman dari kerabat, kolega, hingga pengusaha. Namun risiko gagal bayar atau bahkan kasus hukum selalu mengintai.
Cerita Mongol menambah panjang deretan kisah di mana artis maupun pengusaha ikut terseret dalam lingkaran biaya politik.
Kini, meski Rp53 miliar miliknya lenyap begitu saja, Mongol memilih untuk tetap menjalani hidup dengan sederhana dan penuh rasa syukur.
Ia berharap pengalamannya menjadi pengingat bagi publik untuk lebih bijak dalam urusan finansial, sekaligus refleksi tentang betapa peliknya dunia politik di tanah air.
“Mol tetap bersyukur, karena hidup bukan cuma soal uang. Yang penting tetap bisa tertawa, tetap bisa menghibur orang,” tutupnya.
(TribunNewsmaker/Bangkapos)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Info Terbaru Harga Minyak Nilam di Minsel Sulawesi Utara, Sabtu 20 September 2025 |
![]() |
---|
Ini Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2026 |
![]() |
---|
3 Berita Populer di Sulut: Ayah Coba Bunuh 2 Anak di Minsel hingga Klarifikasi Pengacara Hein Arina |
![]() |
---|
Chord Lagu Kenangan Kita - Ziell Ferdian - Kunci Gitar F |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 Halaman 46 Kurikulum Merdeka: Latihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.