Demo Sopir Dump Truck
Sopir Dump Truk dari Minut Kerap Antre Solar di SPBU 6 Jam, Ada Sopir Diintimidasi
Ratusan demonstran datang dengan membawa serta mobil dump truk yang di pakai mereka setiap hari
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO, AIRMADIDI - Unjuk rasa ratusan sopir dump truk, dari Kota Bitung, Manado, Tomohon, Kabupaten Minut, Minahasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara Sulut (Sulut),Senin (29/9/2025).
Massa aksi yang menamakan diri mereka, Aliansi Sopir Dump Truk Sulut, menuntut tak ada lagi oknum diduga mafia solar Bbm subsidi,
Nampak sosok pria yang sudah usia lanjut, ikut menyampaikan keluhannya harus berjam-jam antri di SPBU untuk bisa mengisi BBM Solar di mobil dump truknya.
Baca juga: Aliansi Sopir Dump Truck Gelar Aksi di Kantor Gubernur Sulut, Keluhkan Sulitnya BBM Solar di SPBU
Menggunakan topi warna merah, dan kaos berkerah lelaki itu di panggil Opa oleh rekan sejawatnya yang melakukan aksi demo.
Suara lantas keluar dari lelaki yang bernama Jonathan.
Ketika juru bicara demo William Luntungan mengangkat keluhan para sopir yang harus berjam-jam antri di SPBU.
"Saya antri di SPBU Kairagi dari jam 6 pagi. Nanti menunggu enam jam baru dapat," keluh Jonathan saat berdemo di depan pintu gerbang masuk kantor DPRD Sulut di jalan ruas Manado Bitung, tepatnya di Kelurahan Kairagi I Kecamatan Mapanget Kota Manado, Senin (29/9/2025).
Menurut Jonathan warga disebuah perumahan yang ada di Desa Watutumou 2, Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara (Minut) kondisi itu sudah menjadi makanan sehari-hari.
Ratusan demonstran datang dengan membawa serta mobil dump truk, yang di pakai mereka setiap hari untuk membuat dapur tetap mengepul.
Mereka melakukan aktivitas angkut material galian C.
Massa aksi juga membawa karton warna putih, baliho bertuliskan tuntutan mereka, hingga bendera merah Putih dan atribut komunitas sopir dan mobil dump truk.
Satu diantara aspirasi yang di bubuhkan dalam baliho beruliskan begini 'Bapak Presiden Prabowo Subianto Tolong Lia Akang Ngana pe Kampung Halaman. Solar so Jadi Barang Langka'
Ada juga tuntutan yang di tulis di karton putih 'Pak Kapolda Sulut Jangan Tajam ke Atas Tumpul ke Bawah',
Dalam orasinya, koordinator aksi demo William Luntungan menyuarakan, tidak ada satu orang pun wakil rakyat anggota DPRD Sulut ketika ke kantor tak lewat di SPBU.
"Pasti mereka lewat SPBU tiap hari, sementara disana ada teman-teman sopir dump truk sedang antri dan mereka tutup mata," kata William Luntungan.
Keluhan para sopir dump truk di Sulut, terkait pengisian BBM Solar subsidi di SPBU yang harus antri berjam-jam, langka bukan baru kali ini terjadi.
Berdasarkan data yang di sampaikan William Luntungan, pada tahun 2021 masalah ini sampai di hearing atau rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD Sulut bersama instansi terkait.
Dan mereka jamin, tidak ada lagi antrian di SPBU untuk mengisi solar dan yang terjadi jaminan itu towo alias tidak terjadi.
Lanjutnya, dalam hearing pada tahun 2021 diberikan kuota BBM Solar subsidi 147 kilo liter (KL).
Kemudian di tahun 2022 menjadi 142 KL.
Pada tahun 2024, berlangsung dua kali hearing DPRD Sulut dengan Pertamina terkait masalah ini.
Pada tahun 2024 kuotanya 167 KL. "Harusnya kuota tersebut sudah lebih, dibandingkan dengan jumlah mobil dump truk di Sulut. Yang kami bingung kenapa selalu kurang," tambahnya.
Dan di tahun 2025 kondisinya masih sama, antrian panjang dimana-dimana saat mobil dump truk akan mengisi solar di SPBU.
Aksi ini murni dari para sopir dump truk, tidak asa muatan apa-apa karena mereka sudah bertahun-tahun larut dalam sakit hati.
Hak mereka mendapat solar subsidi malah di caplok oknum yang memonopoli bisnis solar subsidi, di jual dengns harga non subsidi.
Tak sampai disitu, dalam akai ini terkuat ada sopir dump truk di intervensi, diintimidasi ketika menyuarakan keluhan ini.
"Bahkan ada nada-nada intimidasi, kami akan tangkap kalian kali lakukan aksi demo," kata dia. (CRZ)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.