Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Jelang Nataru, Warga Mulai Serbu Pernak-pernik di Sejumlah Toko Kota Manado Sulawesi Utara

Pantauan pada Kamis (13/11/2025) siang, di salah satu toko di Jalan Piere Tendean, Manado aneka hiasan Natal mulai menghiasi etalase. 

Tribunmanado.co.id/Petrick Sasauw
JELANG NATARU - Potret pernak-pernik Natal di salah satu Toko Jl. Piere Tendean, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (13/11/2025). Beberapa pengunjung terlihat antusias memilih pernak-pernik.  
Ringkasan Berita:
  • Natal sebentar lagi.
  • Namun suasana  Natal mulai terasa di Manado, Sulawesi Utara.
  • Terpantau pada Kamis (13/11/2025) siang, di salah satu toko di Jalan Piere Tendean, Manado aneka hiasan Natal mulai menghiasi etalase. 

MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID – Suasana Natal mulai terasa di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Nataru singkatan dari Natal dan Tahun Baru. 

Sejumlah toko, supermarket, hingga pasar tradisional mulai ramai menjual berbagai pernak-pernik khas Natal.

Pantauan pada Kamis (13/11/2025) siang, di salah satu toko di Jalan Piere Tendean, Manado aneka hiasan Natal mulai menghiasi etalase. 

Pohon Natal berbagai ukuran, lampu hias, boneka Santa Claus, hingga aksesoris warna-warni tampak menarik perhatian pengunjung.

Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari ratusan ribu hingga belasan juta rupiah, tergantung ukuran dan bahan.

Beberapa pengunjung terlihat antusias memilih pernak-pernik. 

Ada yang datang untuk berbelanja, ada pula yang sekadar melihat-lihat dan berfoto.

Stevani, salah satu pengunjung, mengaku datang untuk membeli hiasan pohon Natal.

“Saya pilih warna silver, soalnya tahun ini temanya itu,” ujarnya sambil tersenyum.

Ia menuturkan sudah memasang pohon Natal di rumah sejak awal November. 

“Saya rasa bulan ini sudah Natal,” katanya sambil tertawa.

Sementara itu, Benya, pengunjung lainnya, datang bersama keluarga hanya untuk mencuci mata dan menikmati suasana.

“Hiasan pohon Natal kami masih pakai yang tahun lalu,” ujarnya.

Meski begitu, ia mengaku momen menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) memiliki arti tersendiri bagi keluarganya.

“Setiap Desember selalu membawa sukacita. Apalagi tanggal 20 Desember itu hari pernikahan kami, jadi sangat spesial,” ungkapnya.

JELANG NATARU - Potret pernak-pernik Natal di salah satu Toko Jl. Piere Tendean, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (13/11/2025).
JELANG NATARU - Potret pernak-pernik Natal di salah satu Toko Jl. Piere Tendean, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (13/11/2025). (Tribunmanado.co.id/Petrick Sasauw)

Doa Kristen Ucapan Syukur Malam Natal Menyambut Kelahiran Tuhan Yesus Kristus

Ungkapan doa syukur malam natal yang jatuh setiap tanggal 24 Desember.

Doa yang berisi ucapan syukur menyambut kelahiran Tuhan Yesus Kristus, putra Allah Bapa di sorga.

Memaknai kelahiran Sang Juruselamat dengan penuh sucakita dan damai.

Berikut ungkapan "Doa Syukur Malam Natal" :

"Ya Tuhan yang Mahakasih,

Pada malam yang kudus ini, kami berkumpul untuk merayakan kelahiran Putra-Mu, Yesus Kristus, Sang Penyelamat dunia. Dengan penuh syukur, kami mengenang cinta-Mu yang besar kepada umat manusia.

Terima kasih atas anugerah keselamatan yang telah Engkau berikan. Kami bersyukur atas terang yang Engkau bawa ke dalam dunia yang gelap. Bimbinglah kami agar selalu hidup dalam kasih dan kebenaran-Mu.

Tuhan, pada malam Natal ini, kami serahkan hati kami kepada-Mu. Jadikan kami pembawa damai, harapan, dan sukacita bagi orang-orang di sekitar kami. Biarlah kehadiran-Mu membawa terang dalam hidup kami.

Di dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin."

Sejarah Perayaan Hari Raya Natal

Melansir Tribunnews.com, "Natal" berasal dari bahasa Latin Natalis, yakni Dies Natalis, yang berarti Hari Lahir.

Peradaban manusia Imperium Romawi pernah menggunakan istilah ini untuk kelahiran Dewa Sang Surya; Dies Natalis Invicti yang berarti hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan.

Hal ini dihubungkan dengan penyembahan kaisar sebagai dewa seperti matahari.

Demi kehormatannya sendiri sebagai ‘tuhan’, maka pada abad ke–3, kaisar menetapkan perayaan hari kelahirannya pada 25 Desember.

Dalam tradisi Barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi.

Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah antara teman, dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas.

Sejak abad ke-3 hingga abad ke-15, Natal dirayakan tanpa pergunjingan.

Dan pada masa pasca reformasi gereja, satu gerakan keagamaan melarang perayaan Natal.

Pada tahun 1600-an, Natal sempat dilarang di Inggris, Jerman dan Amerika oleh kelompok yang menamakan dirinya Puritan.

Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir).

Teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April.

Di tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari, ada pula pada bulan Desember.

Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5. (Tribunmanado.co.id/Petrick/Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti).

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved