Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo di Sulut

Demonstrasi di DPRD Sulut Tutup Jalan Sementara, Pengendara Pilih Cari Alternatif hingga Menunggu

Ada yang memilih menunggu di tepi jalan, sementara sebagian lainnya terpaksa memutar arah cukup jauh.

|
Tribunmanado.com/Petrick Sasauw
DEMONSTRASI - Mahasiswa kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sulawesi Utara, Jalan Raya Manado-Bitung, Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Kamis (4/9/2025). Massa aksi duduk di tengah jalan utama sambil membawa bendera. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Mahasiswa kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sulawesi Utara, Jalan Raya Manado-Bitung, Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Kamis (4/9/2025).

Massa aksi duduk di tengah jalan utama sambil membawa bendera. 

Aksi ini membuat arus lalu lintas di Jalan Raya Manado Manado-Bitung terhenti. 

Penutupan jalan diberlakukan mulai dari depan SPBU Kairagi hingga area jembatan interchange.

Situasi tersebut berdampak pada banyak pengendara

Sejumlah kendaraan pribadi, angkutan umum, hingga driver ojek online harus mencari jalur alternatif

Ada yang memilih menunggu di tepi jalan, sementara sebagian lainnya terpaksa memutar arah cukup jauh.

Beberapa pengemudi ojol mengaku orderan mereka batal akibat kondisi ini. 

Ada yang gagal menjemput penumpang, ada pula yang tidak bisa mengantar pesanan makanan tepat waktu. 

Seorang driver ojol bernama Robby menuturkan, dirinya terpaksa membatalkan orderan penumpang karena tak bisa melintas.

DEMONSTRASI - Mahasiswa kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sulawesi Utara, Jalan Raya Manado-Bitung, Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Kamis (4/9/2025). Massa aksi duduk di tengah jalan utama sambil membawa bendera. 
DEMONSTRASI - Mahasiswa kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Sulawesi Utara, Jalan Raya Manado-Bitung, Kairagi Satu, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Kamis (4/9/2025). Massa aksi duduk di tengah jalan utama sambil membawa bendera.  (Tribunmanado.com/Petrick Sasauw)

“Kalau mau putar balik, jauh sekali. Mau paksa juga tetap gak bisa lewat. Terpaksa cancel orderan,” keluhnya.

Ia mengaku awalnya sudah berada di sekitar lokasi untuk menjemput penumpang.

Namun, situasi jalan yang ditutup membuat orderannya batal. 

“Yah mau bagaimana lagi, kalau harus putar balik tidak ada ongkos,” ujarnya.

Meskipun begitu, sebagian pengendara tetap berusaha sabar menunggu situasi kembali normal.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved