Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Selasa 11 November 2025, Efesus 1:18, Kekayaan Kemuliaan Orang Kudus

Renungan harian keluarga kristen Selasa 11 November 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Efesus 1:18.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
RENUNGAN - Khotbah harian keluarga kristen Selasa 11 November 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Efesus 1:18. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian keluarga kristen Selasa 11 November 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Efesus 1:18.

Tema perenungan adalah Kekayaan Kemuliaan Orang Kudus.

Khotbah:

Doa adalah keyakinan akan terjadinya hal-hal yang tak mampu dijangkau akal manusia. Harapan yang melebihi akal, hanya diperoleh melalui doa. 

Itulah keyakinan Paulus yang juga adalah keyakinan semua orang Kristen, orang beriman yang percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia.

Paulus sangat yakin bahwa apa yang didoakannya, didengar dan dikabulkan oleh Tuhan. Apalagi yang dia doakan adalah orang-orang yang setia dan rela berkorban dalam melayani Tuhan.

Mereka telah membuktikan iman dan kasihnya dalam pelayanan dan kehidupan mereka, walau mereka diperhadapkan dengan berbagai persoalan hidup yng sangat berat, menekan dan mengintimidasi mereka dalam melayani Tuhan dan jemaat.

Itulah potret jemaat Efesus yang membuat Paulus tiada hentinya mengucap syukur dan membawa mereka dalam doa dan permohonan kepada Tuhan  Yesus, Sang Sumber segala sumber kehidupan.

Paulus berdoa agar jemaat di Efesus diberi oleh Tuhan mata hati yang terang. Bukan hanya mata jasmani saja yang terang, tetapi terutama mata hati, yakni mata rohani atau mata iman yang terang sehingga dapat membedakan yang baik dan yang jahat, dan meninggalkan yang jahat.

Mata hati harus lebih terang lagi, supaya tidak dikuasai oleh mata jasmani yang cenderung menuju pada pemuasan diri, hawa nafsu dunia bahkan keserakahan.

Jangan karena tergiur dan terpesona melihat jabatan, kekuasaan, kekayaan, kesenangan dunia, mamon dan sebagainya, membuat mata hati manusia jadi gelap, tidak terang lagi.

Tetapi silau oleh keinginan dunia yang menyesatkan dan membinasakan hidupnya.

Maka Paulus mendoakan agar Tuhan menjadikan mata hati jemaat Efesus menjadi terang dan membuat mereka hidup dalam terang, bukan dalam kegelapan.

Dengan mata hati yang terang itu, jemaat mengerti pengharapan dan panggilan Kristus yang terkandung di dalamnya, sehingga mereka hidup semakin erat melekat di dalam Tuhan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved