Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Amalan Islam

Amalan Islam dalam Al Quran: Bacaan Doa Nabi Syuaib, Memohon Diberi Keputusan yang Baik

Syuaib AS merupakan salah satu dari 25 Nabi Allah yang wajib diketahui umat Islam. Nabi Syuaib AS ini diutus Allah kepada Kaum Madyan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Indry Panigoro
ILUSTRASI - Ilustrasi tangan seorang Muslim dengan gestur berdoa. Foto diambil pada Sabtu (11/10/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Al Quran sebagai kitab suci dan pedoman hidup umat Islam merekam amalan dan bacaan doa para Nabi, Rasul dan orang-orang soleh terdahulu. 

Di antaranya adalah bacaan doa yang dimalkan Nabi Syuaib AS.

Syuaib AS merupakan salah satu dari 25 Nabi Allah yang wajib diketahui umat Islam. 

Nabi Syuaib AS ini diutus Allah kepada Kaum Madyan.

Ia diutus untuk mengajak penduduk Madyan menjadi orang beriman dan meninggalkan kebiasaan buruk mereka. 

Di mana Kaum Madyan ini adalah kaum yang sangat hobi menipu lagi membangkang. 

Alkisah dengan penuh kesabaran Nabi Syu'aib mengajak Kaum Madyan agar melakukan hal yang benar sesuai perintah Allah. 

Namun alih-alih ajakan Nabi Syu'aib tersebut didengarkan, mereka malah mengejek dan menghina Nabi Allah tersebut. 

Walhasil turunlah murka Allah terhadap mereka. 

Allah lalu memberikan Kaum Madyan itu azab berupa badai panas, awan hitam hingga gempa bumi yang membinasakan mereka. 

Nah dalam kepasrahannya, Nabi Syuaib berdoa kepada Allah, memohon agar diberi keputusan yang baik. 

Doa Nabi Syuaib

Doa Nabi Syu’aib mohon diberi keputusan yang baik
رَبَّنَا ٱفْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْفٰتِحِينَ

Robbanaftah bainanaa wa baina qouminaa bilhaqqi wa anta khoirul faatihiin

”Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan yang hak (adil) dan Engkaulan Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-A’raf : 89).

Adab dalam Berdoa

10 adab berdoa sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin (Beirut, Daru Ibn Hazm: 2005), juz I, halaman 361-364.

Dilansir dari Kemenag, berikut ini adalah 10 adab berdoa yang dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali:

1. Berdoa di Waktu Mulia

Agar doa bisa dikabulkan hendaknya seorang muslim berdoa di waktu mulia yang dinilai mustajab.

Dari sekian banyak waktu, ada sejumlah waktu yang dinilai mustajab, di antaranya adalah hari Arafah dan bulan Ramadan untuk tahunan, hari Jum'at untuk mingguan, dan waktu sahur untuk harian.

Rasulullah bersabda:

يَنْزِلُ اللَّهُ تَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَخِيرِ، فَيَقُولُ عَزَّ وَجَلَّ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: “Allah Swt turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku beri. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari Muslim)

2. Menghadap Kiblat

Saat seorang muslim sedang berdoa hendaknya sambil menghadap kiblat, mengangkat kedua tangannya, dan menundukkan pandangannya.

Setelah selesai memanjatkan doa kemudian dilanjutkan dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللّٰهِ ﷺ إِذَا مَدَّ يَدَيْهِ فِي الدُّعَاءِ لَمْ يَرُدَّهُمَا حَتَّى يَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ
Artinya: “Apabila Rasulullah mengangkat kedua tangannya dalam doa, beliau tidak menurunkannya hingga mengusap wajahnya dengan keduanya.” (HR. Muslim)

3. Bersuara Lirih

Saat seorang muslim sedang berdoa hendaknya bisa mengatur volume dengan tidak mengeraskan suaranya, melainkan melakukannya dengan penuh kelembutan, ketundukan, dan kerendahan hati.

Hal ini sebagaimana firman Allah Swt dalam Surat Al-A’raf ayat 55:

ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًۭا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ
Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

4. Berdoa dalam Kondisi Istimewa

Seorang muslim juga bisa berdoa pada kondisi-kondisi tertentu yang dinilai istimewa dan juga mustajab, misalnya saat turun hujan, saat berpuasa, setelah shalat lima waktu, serta waktu di antara azan dan iqamat.

Rasulullah bersabda:

الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ لَا يُرَدُّ
Artinya: “Doa antara azan dan iqamat tidak akan ditolak.” (HR. at-Tirmidzi)

5. Membaca Hamdalah dan Shalawat

Berdoa kepada Allah hendaknya tidak langsung masuk pada inti permohonan, melainkan diawali dengan memuji kepada Allah atau membaca hamdalah yang disertai dengan membaca shalawat Nabi.

Salamah bin Al-Akwa berkata:

مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ ﷺ يَسْتَفْتِحُ الدُّعَاءَ إِلَّا اسْتَفْتَحَهُ بِقَوْلِ: سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَلِيِّ الْأَعْلَى الْوَهَّابِ
Artinya: "Aku tidak pernah mendengar Rasulullah membuka doa kecuali beliau memulainya dengan ucapan: ‘Subhana rabbiyal ‘aliyyil a‘lal Wahhab (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi lagi Maha Pemberi)." (HR. Ahmad)

6. Hati yang Khusyu

Berdoa merupakan peristiwa sakral sehingga dalam praktiknya perlu diiringi dengan sikap rendah hati, khusyuk, serta penuh harap dan takut kepada Allah.

Rasulullah bersabda:

إِذَا أَحَبَّ اللّٰهُ عَبْدًا ابْتَلَاهُ حَتَّى يَسْمَعَ تَضَرُّعَهُ
Artinya: “Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan mengujinya hingga Dia mendengar doa permohonannya dengan penuh kerendahan.” (HR. Ad-Dailami)

7. Yakin Dikabulkan Allah

Saat memanjatkan doa kepada Allah, seorang muslim hendaknya meyakini bahwa Allah Maha Kuasa sehingga Dia akan mengabulkan setiap doa hamba-Nya.

Di sisi lain, keyakinan ini akan menjadi energi positif yang akan membantu terwujudnya harapan.

Rasulullah bersabda:

ادْعُوا اللّٰهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللّٰهَ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ
Artinya: “Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah Azza wa Jalla tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. at-Tirmidzi)

8. Menghindari Sajak

Seorang muslim hendaknya tidak memaksakan diri membuat sajak atau rangkaian kata yang berlebihan saat memanjatkan doa kepada Allah.

Pasalnya, jika doa dipaksakan dalam bentuk sajak, dikhawatirkan akan mengurangi sikap rendah hati dan ketundukan.

Rasulullah bersabda:

سَيَكُونُ قَوْمٌ يَعْتَدُونَ فِي الدُّعَاءِ
Artinya: “Akan ada kaum yang melampaui batas dalam berdoa.” (HR. Abu Dawud)

9. Serius dan Penuh Kesungguhan

Dalam berdoa hendaknya seorang muslim menunjukkan keseriusan dan kesungguhannya serta tidak tergesa-gesa menuntut jawaban.

Di antara ciri yang menunjukkan sikap demikian adalah dengan mengulangi doanya minimal 3 kali. Rasulullah bersabda:

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، فَيَقُولَ: قَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي. فَإِذَا دَعَوْتَ فَاسْأَلِ اللّٰهَ كَثِيرًا، فَإِنَّكَ تَدْعُو كَرِيمًا
Artinya: "Doa seseorang akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa dengan berkata: ‘Aku telah berdoa, tetapi belum juga dikabulkan.’ Maka apabila engkau berdoa, mintalah kepada Allah dengan banyak, karena sesungguhnya engkau memohon kepada Dzat Yang Maha Pemurah.” (HR. Bukhari Muslim)

10. Tobat dan Ikhlas

Menurut Al-Ghazali, adab yang kesepuluh ini merupakan adab batin yang menjadi pokok agar terkabulnya doa, yaitu bertaubat, mengembalikan hak orang lain yang terzalimi, dan menghadapkan hati sepenuhnya kepada Allah Swt.

Inilah sebab yang paling dekat bagi terkabulnya doa.

Dikisahkan Al-Ghazali, di zaman Nabi Musa terjadi kemarau yang cukup panjang. Nabi Musa bersama Bani Israil kemudian memohon kepada Allah agar segera turun hujan.

Walaupun sudah menggelar doa bersama namun ternyata belum juga dikabulkan.

Nabi Musa kemudian mendapatkan wahyu bahwa di antara Bani Israel tersebut ada sejumlah orang yang telah melakukan dosa.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved