Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Filipi 4:2-23,  Kunci Kepuasan

Tetapi Alkitab berjanji bahwa kekuatan dan kasih karunia Allah hadir dalam saat-saat ini.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Meta AI
ALKITAB: Ilustrasi Alkitab. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul Kunci Kepuasan.

Bacaan Alkitab diambil dalam Filipi 4:2–23.

Baru-baru ini saya berbicara dengan seorang teman non-Kristen.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Yehezkiel 33:17-20, Tuhan Menghakimi Manusia Menurut Kelakuannya

Dia orang hebat dan menyenangkan.

Dia pebisnis sukses dalam kesepakatan-kesepakatan soal uang.

Dia memiliki istri yang luar biasa, pernikahan yang baik dan keluarga yang besar.

Namun, dia berbicara pada saya mengenai kekosongan dalam hidupnya, dan kurangnya damai sejahtera dan kepuasan yang dia alami.

‘Puas membuat orang miskin jadi kaya; tidak puas membuat orang kaya jadi miskin,’ kata Negarawan Amerika, Benjamin Franklin.

Benjamin Franklin (1706–1790) adalah seorang tokoh multi-talenta yang dikenal sebagai salah satu Bapak Pendiri Amerika Serikat.

Meskipun tidak pernah menjadi presiden, perannya dalam sejarah Amerika sangat penting, baik sebagai politikus, ilmuwan, penemu, penulis, maupun diplomat.

Sedikit orang yang benar-benar merasa puas.

Seperti yang dulu Martin Luther katakan, ‘Kepuasan ibarat burung langka, yang bernyanyi merdu di dalam dada.’

Alkitab tidak pernah berjanji bahwa kita tidak akan menghadapi saat-saat sulit.

Tetapi Alkitab berjanji bahwa kekuatan dan kasih karunia Allah hadir dalam saat-saat ini.

Rasul Paulus menemukan kunci hidup damai sejahtera dan kepuasan di masa kesukaran.

Dia mengatakan pada jemaat Filipi bagaimana menemukan damai sejahtera dan berbagi rahasia kepuasan diri (Filipi 4:12).

Filipi 4:2–23 Menemukan rahasia dalam Kristus Yesus

Tiada yang melewati hidup tanpa kesulitan dan masa sukar. Paulus juga kesusahan (Ay.14).

Dia dipenjara dan jelas banyak yang dikhawatirkannya.

Namun, tulisnya, ‘Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus’ (Ay.6-7). Ini adalah janji yang luar biasa, dan satu yang saya akui dan alami berulang kali dalam hidup saya.

Corrie ten Boom mendefinisikan kekuatiran sebagai ‘siklus pemikiran tak guna yang memutari pusat ketakutan’.

Kekuatiran dapat merusak hidup kita.

Beberapa kekuatiran kita, seperti yang dialami Paulus, nyata, dan beberapa hanyalah ilusi semata, tetapi bagaimanapun juga hidup yang terbebani oleh kekuatiran bukanlah hidup itu sendiri.

Solusi Paulus adalah mendorong kita untuk berdoa, membawa permohonan kita pada Allah: ‘nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur’ (Ay.6).

Terkadang, itu menjadi bantuan bagi saya untuk menuliskan sejumlah permohonan.

Ini memampukan saya untuk melihat cara-cara Allah menjawab doa-doa saya. Jika Anda melakukan ini, Anda dapat mengucap syukur (Ay.6), dan keyakinan Anda dalam doa akan meningkat.

Persembahkan doa-doa Anda dari dasar hidup yang dipenuhi dengan ‘ucapan syukur’ (Ay.6).

 Janji luar biasa ini adalah ‘Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus’ (Ay.7).

Allah mengganti kekuatiran Anda dengan damai sejahtera-Nya.

Kata ‘damai sejahtera’ berarti ketiadaan permusuhan.

Artinya keutuhan, kedamaian, kesejahteraan, kesatuan dengan Allah dan setiap jenis berkat dan kebaikan.

Itu adalah kedamaian ‘yang melampaui segala akal’.

Melampaui kemampuan Anda dalam mengatasinya, dan melampaui kekuatiran Anda akan apa yang akan datang.

Paulus lalu mengalihkan perhatiannya pada pemikiran kita.

Kita dikelilingi oleh citra dan perkataan dari media, perbincangan dan peristiwa, yang bisa dengan mudah menggoda kita, hampir setiap hari, dengan pemikiran-pemikiran yang salah.

Tetapi Anda bisa melawan ini. Seperti perkataan Martin Luther, ‘Anda tak bisa menghentikan burung terbang di atas kepala Anda, tetapi Anda bisa menghentikannya untuk bersarang di rambut Anda.’

Cara untuk mengeluarkan pemikiran yang buruk adalah dengan memasukkan pemikiran yang benar.

Pikiran Anda bisa diisi. Jika Anda tidak mengisi pikiran Anda dengan pemikiran yang baik, musuh akan mengisinya dengan yang buruk.

Ikutilah nasihat Paulus: ‘... semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu’ (Ay.8).

Dia tahu pemikiran Anda akan mempengaruhi hidup Anda. Isilah pikiran Anda dengan hal-hal yang baik, apa pun yang disebut ‘kebajikan dan patut dipuji’.

Pikirkanlah apa yang Anda pikirkan. Akar masalah kita mungkin adalah kehidupan pikiran kita.

 Jika Anda mengubah hal-hal untuk ditempati oleh pikiran Anda, ‘Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu’ (Ay.9).

Yang tersulit adalah penerapannya (Ay.9). Satu-satunya cara untuk dapat mempelajari keterampilan, perdagangan atau olahraga adalah praktik.

Praktik yang tidak menimbulkan pertengkaran, yang tetap bersatu dengan orang Kristen lain (Ay.2-3) dan yang menghindarkan diri dari doa yang berkepanjangan.

Jika dilakukan, Paulus berjanji bahwa ‘Allah sumber damai sejahtera akan menyertai’ Anda (Ay.9).

Paulus tidak mengkhawatirkan keperluannya agar terpenuhi.

Dia telah belajar bahwa rahasia kepuasan dalam segala situasi, dalam lebih atau dalam kurang, Paulus dapat ‘menanggung segala perkara di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku’ (Ay.13).

Apa pun situasi Anda, Allah akan menguatkan Anda untuk melakukan apa pun panggilan Dia kepada Anda.

Paulus memuji jemaat Filipi atas kemurahan hati mereka, yang mana merupakan ‘persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah’ (Ay.18).

Kemurahan hati ini adalah bagian dari kasih. Anda dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi Anda tidak bisa mengasihi tanpa memberi.

Allah berjanji Dia akan memenuhi segala ‘keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus’ (Ay.19), seperti Anda menjalani hidup murah hati yang bebas dari kekuatiran finansial.

Ini termasuk keperluan materi Anda, meski bukan merupakan keinginan Anda. ‘Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus’ (Ay.19). Pemberian Anda tidak bisa melampaui pemberian Allah.

TUHAN, saat ini kubawa kekuatiranku... Terimakasih atas janji damai sejahtera-Mu, yang melampaui segala akal.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved