Pemkab Minut

Kasus Stunting di Minahasa Utara Naik 6 Persen, Wabup Kevin Bakal Cek ke Lapangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENILAIAN KINERJA - Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Utara Kevin Lotulung (duduk di kuris kuning berkacamata), mewakili Bupati Minut Joune Ganda menghadiri Penilaian Kinerja tahun 2025 terhadap hasil kinerja 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2024 di Provinsi Sulut. Acara berlangsung di Hotel Aston Manado, Jalan Jendral Sudirman, Wenang Utara, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (19/8/2025).

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI – Kasus stunting masih menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara. 

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita.

Malasah ini akibat dari kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yakni sejak dalam kandungan hingga usia 23 bulan. 

Kondisi ini ditentukan melalui indeks antropometri, dengan pengukuran panjang badan berdasarkan umur (PB/U) untuk anak di bawah dua tahun, serta tinggi badan berdasarkan umur (TB/U) untuk anak usia dua tahun ke atas.

Dalam laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), stunting dikategorikan sebagai gabungan anak dengan status gizi “pendek” dan “sangat pendek”.

Terkini, prevalensi stunting di Kabupaten Minahasa Utara mengalami kenaikan signifikan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Minut, Kevin Lotulung, usai menerima laporan resmi pada kegiatan Penilaian Kinerja 2025 terhadap hasil kinerja delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2024 di Provinsi Sulut.

Acara berlangsung di Hotel Aston Manado, Jalan Jendral Sudirman, Wenang Utara, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (19/8/2025).

Menurut Kevin, isu stunting tidak hanya soal angka, tetapi juga berkaitan erat dengan masa depan generasi mendatang.

"Setiap langkah kecil dalam program ini punya dampak besar bagi pertumbuhan mereka. Mari kita terus bergerak, berinovasi, dan bekerja sama demi mewujudkan generasi bebas stunting," ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya.

Kevin menjelaskan, prevalensi stunting di Minahasa Utara naik sebesar 10,9 persen, dari sebelumnya 8 persen menjadi 18,9 persen.

Kondisi ini langsung dibahas bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) yang dipimpinnya.

Pihaknya akan menelusuri penyebab kenaikan dengan melakukan pengecekan langsung ke 10 kecamatan, 11 puskesmas, 125 desa, dan 6 kelurahan.

"Kami juga telah minta Pak Sekda dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk segera adakan pertemuan membahas dan segera ditindaklanjuti," tegas Kevin, seraya menambahkan bahwa pemerintah akan turun langsung ke lapangan.

Dalam kesempatan tersebut, Kevin turut didampingi Sekretaris Daerah Minut Novly Wowiling, Kepala Dinas Kesehatan dr. Jane Symons, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dr. Jane Symons, serta Kepala Bappeda Hanny Tambani.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun ManadoThreads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Fakta-Fakta Orang Tua Murid Aniaya Guru di Belang Mitra: Korban kena Tampar di Kepala

Berita Terkini