TRIBUNMANADO.CO.ID -Gunung Klabat, yang dikenal dengan keindahan alamnya, kembali menjadi saksi bisu tragedi nahas pada Jumat malam, 15 Agustus 2025.
Seorang pendaki asal Manado, Sulawesi Utara bernama Yohanes Piay (18) harus kehilangan nyawanya saat mendaki ke Gunung Klabat. pendakian yang mengejutkan.
Gunung Klabat merupakan gunung tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara yang berada di Minahasa Utara. Puncak ketinggiannya mencapai sekitar 2100 mdpl.
Gunung ini oleh masyarakat Tonsea disebut juga Gunung Tamporok. Gunung ini merupakan objek wisata alam dan dapat ditelusuri mulai dari Airmadidi. Gunung ini merupakan gunung api yang tidak aktif lagi.
Untuk sampai ke titik awal pendakian Gunung Klabat, diperlukan waktu tempuh 1 jam perjalanan dari Manado menyusuri jalan utama menuju Jalana Minahasa Utara-Bitung dengan mobil.
Titik awal pendakian adalah Airmadidi Minahasa Utara yang ketinggiannya hanya 267 m.
Insiden kecelakaan dalam pendakian di Gunung Klabat memang kerap terjadi, terbaru menimpa Yohanes Piay.
Evakuasi Korban
Basarnas Manado bersama tim SAR gabungan langsung bergerak mengevakuasi korban dengan peralatan lengkap.
Setelah melakukan pencarian, korban ditemukan pada Sabtu dini hari, 16 Agustus 2025, pukul 01.05 Wita.
"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena tertimpa batang pohon di dasar jurang," kata Humas Basarnas Sulut, Nuraidin Gumeleng.
Pendakian Pertama
Informasi dari Basarnas Manado menyebutkan, ini merupakan pendakian pertama Yohanes Piay ke Gunung Klabat Airmadidi.
Kesedihan pun begitu jelas terlihat pada wajah Johan Piay, orang tua korban, saat memberikan keterangan didampingi personil Basarnas Manado.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh personil SAR gabungan, Polsek Airmadidi, kelompok pencinta alam, serta warga yang ikut membantu evakuasi anaknya.
"Mereka bekerja keras semalam, mengevakuasi anak saya," ucap Johan.
Harapan dan Doa untuk Tim SAR
Dalam video yang dibagikan Basarnas Manado melalui WA Grup Mitra Media Basarnas, Johan terlihat begitu sedih atas musibah yang menimpa sang anak.
Ia juga mengapresiasi perjuangan tim SAR gabungan dalam evakuasi korban.
"Tuhan selalu memberkati, menjaga dan menuntun tim SAR gabungan. Terima kasih," ucapnya lirih.
Daftar Kecelakaan Pendakian di Gunung Klabat di Tahun 2025
Di tahun 2025 ini, dari Januari hingga Agustus tercatat total ada empat kasus kecelakaan pendakian yang terjadi di Gunung Klabat.
Kasus Yohannes Piaya
Yohanes Piay, tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam sekitar 25 meter saat beristirahat di Pos 2.
Tim SAR berhasil mengevakuasi korban meskipun medan terjal dan gelap.
Cedera Kaki di Pos 5
Insiden ini terjadi pada 10 Juli 2025, Deniks Berty Antou, 22 tahun, mengalami cedera pada kedua pergelangan kaki saat berada di Pos 5.
Korban dan rekan-rekannya bertemu dengan anggota RAPI yang sedang mendaki dan melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Manado untuk dilakukan evakuasi.
Seorang Remaja Cedera Kaki
Josua Kodoati, 16 tahun, mengalami cedera pada kaki bagian bawah di Pos 5.
Peristiwa ini terjadi pada 30 Januari 2025.
Tim SAR Manado segera mengerahkan satu tim untuk menuju lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Walanda Maramis.
Hipotermia di Pos 5
Larry Sundah, 25 tahun, mengalami hipotermia akibat kehujanan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan. Insiden ini terjadi pada 25 Januari 2025.
Rekannya turun gunung untuk melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas Manado, yang kemudian melakukan evakuasi.
(TribunManado/Crz/Riz)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.