Brimob

Baru Terungkap Pesan Kakak Bripda Farhan ke Sukma, Jadi Tanda Oknum Brimob Hilang Jelang Pernikahan

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POLISI MENGHILANG SAAT NIKAH - Kolase foto pre-wedding Sukmawati-Bripda Farhan. Sukmawati membeberkan isi chatnya dengan Bripda Farhan setelah pujaan hatinya itu tidak menghadiri acara pernikahan mereka.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Publik Gorontalo saat ini tengah dihebohkan dengan kejadian seorang anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo dilaporkan calon istrinya.

Brimob berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) itu dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Gorontalo karena tidak bertanggung jawab atas rencana pernikahannya.

Oknum Brimob yang diketahui bernama Tri Farhan Mahieu itu disebut tiba-tiba menghilang dan tidak datang ke acara akad pernikahannya sendiri pada Sabtu, 9 Agustus 2025 lalu.

Bukan hanya Bripda Farhan saja yang tidak datang, keluarganya pun tak kelihatan di acara sakral tersebut.

Pernikahan yang sedianya digelar pada Sabtu (9/8/2025) pagi, tiba-tiba berakhir luka.

Sang pengantin pria, Bripda Farhan tidak hadir.

Padahal Bripda Farhan sudah merencanakan pernikahannya dengan Sukmawati Rahman (24).

Pihak keluarga Sukmawati sangat terpukul.

Bahkan, ibu Sukmawati, Fatmawati Soman, harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya memburuk.

Noldi Otaha, sepupu Sukmawati, menjelaskan kepada TribunGorontalo.com pada Selasa (12/8/2025), bahwa kedua pasangan telah sepakat menikah setelah musyawarah bersama keluarga. 

Namun, saat ijab kabul akan dimulai, calon mempelai pria yang dikenal dengan nama Farhan, seorang anggota Brimob, tak kunjung datang bersama keluarganya.

POLISI MENGHILANG SAAT NIKAH - Kolase foto pre-wedding Sukmawati-Bripda Farhan. Sukmawati membeberkan isi chatnya dengan Bripda Farhan setelah pujaan hatinya itu tidak menghadiri acara pernikahan mereka. (Kolase YouTube Kolase TribunGorontalo.com/KOMPASTV)

"Malamnya mereka masih sempat chatting di WhatsApp. Tapi entah kenapa tiba-tiba tidak ada kabar. Si laki-laki mendadak hilang," ujar Noldi.

Pihak keluarga Sukmawati sangat syok, apalagi dari pihak keluarga Farhan tidak ada satu pun yang hadir. 

Akhirnya, acara yang seharusnya menjadi resepsi pernikahan terpaksa dialihkan menjadi acara pembaiatan khitanan adik Sukmawati pada malam hari.

"Kami sekeluarga sangat malu. Untungnya ada acara beatan adik Sukma, jadi bisa dialihkan," tambahnya.

Noldi mengatakan, hubungan keduanya sudah terjalin sekitar satu tahun. 

Selama ini, menurut Noldi, tidak ada masalah besar di antara mereka. 

"Hubungan mereka baik-baik saja. Kami juga tidak habis pikir kenapa kejadiannya bisa seperti ini," terangnya.

Kakak Bripda Farhan Chat ke Sukma

Sementara itu, Sukmawati menceritakan bahwa komunikasi dengan Farhan masih terjalin hingga siang hari sebelum acara. 

"Malamnya sempat komunikasi, bahkan siang masih chat. Dia bilang mau datang ambil baju adat yang akan dipakai," kata Sukmawati kepada TribunGorontalo.com, Selasa.

Namun, beberapa saat kemudian, saudara perempuan Farhan menelepon Sukmawati menanyakan keberadaan Farhan. 

"Saudaranya menelepon dan bertanya 'Farhan ada di mana? Kakaknya menunggu di Limboto karena jam 10 pagi ada yang perlu dibeli di kota'," jelas Sukmawati.

Sukmawati pun langsung menghubungi Farhan. "Saya chat, 'Kamu di mana? Itu kakakmu menunggu di Limboto'. Tapi tidak ada balasan. Setelah beberapa jam, dia baru balas. Saya bilang 'Kamu di mana? Keluargamu khawatir'," terangnya.

Farhan menjawab bahwa ia berada di rumah. Sukmawati lalu menelepon kembali kakak Farhan untuk memastikan. 

"Saya bilang ke kakaknya, 'Itu Farhan sudah di rumah'. Kakaknya bingung dan balas, 'Di rumah mana yang dia maksud ini?' Saya tanya lagi ke Farhan, 'Jangan bohong'," kata Sukmawati.

Namun, Farhan tetap mengaku berada di rumahnya meskipun Sukmawati sudah membujuknya untuk kembali karena orang tuanya sangat khawatir. Balasan terakhir dari Farhan diterima Sukmawati pada pukul 23.21 WITA.

Pada hari Minggu (10/8/2025), sehari setelah acara, Sukmawati masih mencoba menghubungi Farhan untuk menanyakan kelanjutan hubungan mereka. 

"Saya chat lagi, 'Kamu tidak mau pulang? Bagaimana dengan hubungan kita ini?'," ucap Sukmawati.

Farhan hanya membalas dengan kalimat tanya, "Why?"

Sukmawati yang sudah merasa pasrah pun bertanya apa maksud kedatangan keluarga Farhan jika sudah melewati hari pernikahan. 

"Dia balas 'tidak tahu'. Lalu saya bilang 'sudah selesai kita berdua'. 

Beberapa jam kemudian, dia chat lagi 'kenapa orang lain yang harus mencampuri urusan ini, kenapa tidak hanya kita-kita keluarga saja?' Setelah itu, saya tidak lagi membalas," tutur Sukmawati.

Meskipun keluarga mempelai pria sempat datang setelah acara pernikahan, kekecewaan Sukmawati sudah memuncak. Dia memutuskan untuk tidak lagi mengharapkan pernikahan tersebut.

"Mau apa lagi? Yang kami tunggu itu kemarin, bukan sekarang. Saya tidak berharap kalian datang kemarin, tapi saya kaget kalian sudah berada di sini," tegas Sukmawati.

Sukmawati kembali menegaskan bahwa tidak ada masalah apa pun di antara mereka. "Tidak ada masalah sama sekali. Kami baik-baik saja," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa hubungan mereka dimulai sejak Januari dan resmi berpacaran pada Februari 2025. 

"Kami sudah sempat nikah dinas (proses pernikahan yang difasilitasi oleh instansi), sudah banyak yang dilalui, tapi akhirnya seperti ini," pungkasnya.

GAGAL NIKAH -- Kolase foto rumah keluarga Hamid Hasan dan foto pre-wedding Sukmawati-Bripda Farhan. Sukmawati membeberkan isi chatnya dengan Bripda Farhan setelah pujaan hatinya itu tidak menghadiri acara pernikahan mereka. (Kolase TribunGorontalo.com/ist)

Pantauan TribunGorontalo.com, rumah Sukmawati di Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, masih tersisa sisa-sisa dekorasi pernikahan, seperti bambu kuning. 

Sejak hari ini, perlengkapan nikah seperti baju dan kursi mulai diangkut menggunakan mobil pikap putih.

Saat awak media bertamu, keluarga inti Sukmawati sempat berada di luar rumah. 

Beberapa menit kemudian, mereka tiba dan langsung masuk ke dalam rumah. Terdengar isak tangis dari dalam.

Tidak lama kemudian, tiga anggota Brimob datang untuk mengundang Hamid (ayah Sukmawati) ke markas. 

Namun, Hamid menolak karena masih ingin menenangkan diri.

Pembicaraan antara kedua pihak berlangsung hampir satu jam. Maksud kedatangan para anggota Brimob adalah menunjukkan tanggung jawab institusi.

Para anggota Brimob tersebut mengaku sedang mencari Farhan, yang informasinya berada di Palu, Sulawesi Tengah. Mereka berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan baik.

Tentang Bripda dan Brimob

Bripda adalah singkatan dari Brigadir Polisi Dua, yang merupakan pangkat terendah dalam golongan Bintara Polri (Polisi Republik Indonesia). 

Bripda adalah pangkat awal bagi anggota Polri yang lulus dari pendidikan Bintara. 

Sementara Brimob adalah singkatan dari Brigade Mobil. 

Brimob merupakan satuan elit dalam struktur Polri yang bertugas menangani situasi berisiko tinggi dan mengancam stabilitas keamanan. 

(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)

Sumber: Tribun Gorontalo

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini