TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru terungkap lagi fakta baru kasus tewasnya Prada Lucky Namo.
Prada Lucky Namo adalah prajurit TNI yang bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia meninggal pada Rabu (6/8/2025).
Pria berpangkat praja dua dan baru 3 bulan berdinas itu meninggal setelah diduga mengalami penganiayaan oleh seniornya.
Tak tanggung-tanggung, ada 20 personel TNI yang diduga menganiaya Prada Lucky Namo.
Fakta terbaru, Lusy Namo, kakak kandung mendiang Prada Lucky Namo, mengatakan, sejumlah kejadian janggal terjadi sebelum adiknya meninggal dunia.
Disiksa Berulang Kali
Lusy Namo menyebutkan, Prada Lucky Namo diduga mengalami penyiksaan berulang-kali oleh para seniornya.
Akibatnya, Lucky Namo memilih kabur ke rumah orang tua asuhnya di Nagekeo.
"Orang tua asuh sempat mengobati luka di tubuh Lucky," kata Lusy Namo saat ditemui wartawan di Kupang, Senin (11/8/2025).
Sudah Sembunyi dan Menolak Kembali ke Barak Tapi Berhasil Ditemukan Seniornya
Setelah bersembunyi di rumah orangtua angkatnya untuk menerima perawatan, Lucky Namo menolak kembali ke barak.
Namun para seniornya berhasil menemukan dan membawa Lucky Namo pulang lagi ke barak.
Satu pekan setelah itu, Lucky Namo kembali mengalami penyiksaan setiap hari.
"Lucky sempat telepon saya, dia mengaku sering dipukul seniornya, kemungkinan dia kena siksa selama satu minggu," kata Lusy Namo.
Komunikasi terakhir dengan Lucky Namo terjadi pada 27 Juli 2025, sebelum Lusy Namo menerima kabar duka mengenai kematian adiknya itu.
Setelah Prada Lucky Namo meninggal, ada berbagai versi dari TNI mengenai penyebab kematiannya.
Misalnya klaim bahwa Lucky Namo meninggal akibat jatuh dari gunung dan kecelakaan motor.
Sementara, hasil pemeriksaan di RSUD Aeramo menunjukkan ada luka-luka mencurigakan, seperti sulutan api rokok, memar, dan luka pukulan dengan benda tajam di sekujur tubuh Lucky Namo.
"Saya ingin keadilan untuk Lucky," ucap Lusy Namo.
Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, mengonfirmasi seorang prajurit di batalion tersebut telah meninggal.
Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto juga menyatakan, 20 pelaku penganiayaan Lucky Namo telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, termasuk satu perwira.
"Yang 20 tersangka sudah ditahan, satu di antaranya perwira," kata Piek Budyakto setelah melayat di rumah duka di Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT, Senin (11/8/2025).
Saat ini 20 tersangka tersebut sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh polisi militer dari Detasemen Polisi Militer Kodam Udayana.
berikut adalah 20 nama anggota TNI diduga menganiaya Prada Lucky.
Terduga pemukulan dengan selang:
- Letda Inf Thariq Singajuru
- Sertu Rivaldo Kase
- Sertu Andre Manoklory
- Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
- Serda Mario Gomang
- Pratu Vian Ili
- Pratu Rivaldi
- Pratu Rofinus Sale
- Pratu Piter
- Pratu Jamal
- Pratu Ariyanto
- Pratu Emanuel
- Pratu Abner Yetersen
- Pratu Petrus Nong Brian semi
- Pratu Emanuel Nibrot Laubura
- Pratu Firdaus
Terduga pemukulan dengan tangan kosong:
- Pratu Petris Nong Brian Semi
- Pratu Ahmad Adha
- Pratu Emiliano De Araojo
- Pratu Aprianto Rede Raja
Artikel ini hasil kompilasi Tribunmanado.co.id dari artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Ungkap Prada Lucky Sempat Kabur dari Barak Usai Disiksa, Badan Penuh Luka"
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.