TRIBUNMANADO.CO.ID- Renungan harian Kristen kali ini berjudul Menindas Orang Lemah, Menghina Allah.
Bacaan Alkitab diambil dalam Amsal 14:31.
Dalam salah satu kata hikmatnya, Salomo mengingatkan bahwa siapa yang menindas orang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Imamat 24:10-16, Hasil Kawin Campur?
Mengapa demikian? Ternyata raja Salomo mengungkapkan hal itu berdasarkan amanat firman Tuhan.
Justru hal itu bersifat mendasar atau hakiki dan sangat penting, karena hal itu sudah menjadi amanat Allah, sejak menciptakan bumi, alam semesta beserta segala isinya, termasuk manusia sebagai makhluk termulia.
Mengapa manusia disebut sebagai makhluk termulia? Karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejahatan 1:27).
Inilah yang menjadi dasar bagi Salomo memberikan nasihat hikmat tersebut. Jadi manusia menggambarkan kehadiran Allah di dunia.
Maka sesama manusia harus saling mengasihi, saling menolong dan saling membangun untuk kebaikan bersama.
Dalam Kejadian 9:6 disebutkan; "Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri."
Siapa yang menyakiti atau menjahati manusia, akan menjahati Tuhan.
Tuhan menciptakan manusia menurut rencana dan kehendak-Nya.
Siapa yang menghina seseorang karena kelemahan, keterbatasan dan kesusahannya, atau juga menyakiti mereka berarti menghina dan menyakiti hati Tuhan.
Bahkan Kristus juga dalam suatu kesempatan mengingatkan bahwa kekurangan atau keadaan manusia dalam segala kesederhanaan dan kekurangannya, termasuk kecacatannya, justeru karena ada rencana mulia Allah di balik keberadaannya itu.
Juga dalam situasi orang lemah, orang miskin, orang termarginalisasi, anak yatim piatu dll, selalu ada rancangan Allah di balik semuanya itu, sehingga hal itu pada akhirnya agar Allah dimuliakan dalam kebesaran dan keagungan-Nya.
Allah menghendaki manusia hidup saling mengasihi, terutama orang-orang lemah.
Makanya Salomo menyatakan bahwa siapa yang menindas orang lemah, berarti menghina Penciptanya. Siapa membenci sesamanya, berarti membenci Tuhan.
Maka, Allah akan menyatakan keadilan-Nya kepada orang-orang yang suka menindas sesamanya, apalagi orang lemah, susah dan berkekurangan atau termarginalisasi.
Menghina Tuhan berarti akan menerima hukuman dari Tuhan.
Hukuman dari Tuhan bukan hanya berat, tapi tersiksa selamanya.
Itulah sebabnya Salomo mengingatkan hal tersebut kepada semua orang Israel, bahkan semua umat manusia.
Sebaliknya, Salomo menasihati umat manusia agar menghormati, menaruh belas kasihan dan peduli serta suka hidup saling menolong antara sesama manusia.
Terutama mereka yang miskin, susah dan menderita. Mereka yang butuh pertolongan dan uluran tangan kita, umat Tuhan.
Dalam Amsal 19:17, Salomo menulis, "Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu."
Ini bukan hanya janji tapi juga jaminan kehidupan dari Allah bagi manusia yang hidup demikian.
Sebab Allah selain maha kuasa, juga maha adil. Yang melawan perintah-Nya dihukum, sementara yang berlaku baik dan melakukan firman-Nya, pasti diberkati dengan limpahnya.
Maka pastilah, siapa yang menindas orang lemah, telah menghina Allah, dan mereka pasti menerima segala risiko hingga kebinasaan jiwa dalam kekekalan.
Karena Allah tidak akan pernah berkompromi dengan orang yang berlaku jahat, congkak ataupun penindas.
Sebaliknya, Ia berkenan mengasihi, menolong dan memberkati orang yang peduli kepada sesamanya, terutama mereka yang susah, miskin dan lemah.
Menolong orang miskin dan lemah, memiutangi Tuhan.
Perbuatan baiknya itu akan dihitung Tuhan sebagai hutang bagi-Nya, dan Dia akan membayar-Nya dengan ajaib, dahsyat dan luar biasa.
Berkat melimpah serta keselamatan kekal akan menjadi miliknya.
Karena Tuhan telah dimuliakan dalam perbuatannya kepada orang miskin, lemah dan susah, yang sangat Dia kasihi itu.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia." (ay 31)
Sahabat Kristus, hiduplah bijaksana, baik dan benar. Milikilah hikmat.
Jangan suka menindas sesama, terutama mereka yang lemah tak berdaya.
Namun, kasihanilah mereka. Peduli dan berbelas kasihanlah kepada mereka, agar nama Tuhan dimuliakan dari perbuatan baik kita itu.
Jika kita mengikuti dan menaati nasihat pengamsal itu, sesungguhnya kita bukan hanya menolong orang lemah, miskin, susah dan tak berdaya lainnya, tetapi kita telah menolong diri kita dan membuka aliran berkat Tuhan tercurah atas hidup kita, serta terjamin keselamatan kekal bagi kita oleh Dia, Sang Pemilik Kerajaan bumi dan sorga. Amin
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.