Penikaman di Manado

Fakta Baru Tewasnya Alberto Tanos, Ditikam Setelah Lihat Pacar Pesta Miras dengan Dua Pria

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENIKAMAN - Alberto Benedict Joel Tanos (18), warga Kelurahan Sindulang Satu, Lingkungan III, Kecamatan Tuminting, tewas ditikam oleh dua orang pria, Senin pagi, 4 Agustus 2025. Dari keterangan pihak kepolisian, diketahui bahwa peristiwa berdarah itu diduga dipicu oleh kecemburuan dan konflik emosional.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan yang menewaskan seorang remaja bernama Alberto Benedict Joel Tanos (18) di Kelurahan Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Senin pagi, 4 Agustus 2025.

Dari keterangan pihak kepolisian, diketahui bahwa peristiwa berdarah itu diduga dipicu oleh kecemburuan dan konflik emosional.

Pasalnya korban mendapati kekasihnya tengah berpesta minuman keras bersama dua pria yang kemudian menjadi pelaku penikaman.

Kedua pelaku masing-masing berinisial AMR alias Abdul (29) dan ES alias Evan (27), diketahui merupakan warga Kelurahan Sario Kota Baru (Sakobar). 

Mereka kini telah diamankan pihak berwajib.

Kronologi

Kapolresta Manado, Kombes Pol Irham Halid, menyampaikan bahwa kronologi peristiwa bermula sekitar pukul 07.00 Wita, ketika korban datang ke rumah pacarnya di Kelurahan Karombasan Utara.

Namun, kekasihnya tidak berada di tempat.

Setelah bertanya kepada teman-teman perempuan itu, korban memperoleh informasi bahwa sang pacar sedang berada di Jalan Sion, Kelurahan Sario.

Korban lalu mendatangi lokasi tersebut bersama seorang rekan.

Setibanya di sana, ia mendapati sang pacar sedang berpesta miras bersama sejumlah orang, termasuk dua pelaku.

Situasi memanas ketika korban mendobrak pintu rumah—yang secara tidak sengaja mengenai kedua pelaku yang sedang duduk di belakang pintu.

“Adu mulut terjadi antara salah satu pelaku dengan korban hingga berujung perkelahian. Melihat temannya sedang berkelahi dengan korban, pelaku lainnya mencabut pisau lalu menikam dada kiri, leher depan korban," jelas Irham, Selasa (5/8/2025).

Upaya korban untuk menyelamatkan diri tidak berhasil.

Setelah menerima dua tikaman, ia sempat melarikan diri, namun pelaku kembali menikamnya di bagian pinggul, membuatnya tersungkur.

Warga yang melihat insiden tersebut langsung mencoba melerai dan membawa korban ke RS Bhayangkara Karombasan.

“Namun, setiba di rumah sakit dokter mengatakan korban sudah meninggal dunia,” pungkas Irham.

Kasus ini kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Sementara itu, motif dan hubungan antara para pelaku dengan korban akan terus didalami.

Dugaan bahwa emosi karena cemburu atau konflik personal turut melatarbelakangi aksi brutal ini.

Baca juga: Hadiri Rakerda Nasdem Sulut, Surya Paloh Singgung Rendahnya Kepatuhan Pada Undang Undang

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini