TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus mengupayakan pengelolaan sampah meski terkendala keterbatasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala DLH Sangihe, Ronny Pasiale, saat diwawancarai oleh Tribun Manado pada Senin (4/8/2025).
Menurut Ronny, hingga kini Kabupaten Sangihe hanya memiliki satu lokasi TPA aktif, yakni TPA Santiago.
Baca juga: Bupati Sangihe Buka Pelatihan Paskibraka 2025, Thungari: Ini Bukan Sekadar Tugas, Tapi Kehormatan
Lokasi ini masih terus beroperasi meskipun beberapa TPA di daerah lain telah ditutup.
“TPA Santiago masih tetap berjalan karena kami masih menggunakan sistem kontrol fill,” jelas Ronny.
Namun, ia tak menampik bahwa daya tampung TPA Santiago diprediksi hanya mampu bertahan sekitar enam tahun ke depan, terutama karena tingginya volume sampah dari tiga kecamatan utama: Tahuna, Tahuna Timur, dan Tahuna Barat.
Tidak Ada TPA Baru, Hanya Rehabilitasi
Ronny mengungkapkan bahwa berdasarkan arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup, pembangunan TPA baru sudah tidak lagi diizinkan secara nasional.
Pemerintah hanya diperbolehkan melakukan rehabilitasi terhadap TPA yang sudah ada.
Hal ini menjadi tantangan besar bagi Sangihe yang secara geografis didominasi wilayah pegunungan.
“Di daerah seperti Tabukan Utara dan Tamako, pertanyaan besarnya: sampah harus dibuang ke mana? Karena hanya ada satu TPA di kabupaten ini,” ujarnya.
Untuk daerah yang tidak terjangkau TPA seperti Manganitu dan Tabukan Selatan, pengelolaan sampah dilakukan secara mandiri oleh masing-masing kecamatan.
Sarana dan Prasarana Pengangkutan Sampah
Ronny juga merinci kondisi sarana pengangkutan sampah saat ini:
- 6 unit mobil sampah
- 20 unit motor sampah
- 2 unit bin container
- 1 unit mobil Amrol
Beberapa titik Tempat Penampungan Sementara (TPS)
Kabar baiknya, pada tahun ini Pemkab Sangihe melalui dukungan Bupati dan Wakil Bupati telah mengalokasikan tambahan armada:
- 2 unit truk/mobil sampah
- 3 unit motor sampah
- 1 bin container
Diharapkan tambahan tersebut sudah terealisasi pada bulan September 2025.
DLH Sangihe saat ini memiliki 80 petugas kebersihan, belum termasuk petugas yang bertugas di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Untuk mendukung operasional, bidang kebersihan DLH menerima alokasi anggaran lebih dari Rp 2 miliar, mencakup pembayaran honor petugas, pembelian BBM, suku cadang, hingga servis kendaraan.
Ronny mengakui masih adanya keterbatasan fasilitas.
Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut bukan alasan untuk masyarakat membuang sampah sembarangan.
“Kalau belum tersedia tempat sampah di lokasi, masyarakat bisa mengemas sampah dengan baik. Petugas akan tetap datang mengangkutnya. Mari kita sama-sama menjaga kebersihan lingkungan,” tutupnya.
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini