MANADO, TRIBUNMANADO.CO-ID — Aktivitas pelayaran di Pelabuhan Manado, Sulawesi Utara, mengalami dampak signifikan setelah dibekukannya Document of Compliance (DOC) milik PT Surya Pacific Indonesia (SPI) oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) pada Rabu (30/7/2025) kemarin.
Pembekuan dokumen tersebut merupakan imbas dari insiden kebakaran yang menimpa kapal KM Barcelona VA beberapa waktu lalu.
SPI merupakan operator sejumlah kapal penumpang tujuan kepulauan di Sulawesi Utara.
Akibat pembekuan DOC tersebut, enam kapal di bawah naungan SPI tidak dapat beroperasi.
Salah satunya adalah KM Barcelona yang melayani pelayaran reguler ke wilayah kepulauan.
Kondisi ini berdampak langsung terhadap layanan pelayaran di Pelabuhan Manado.
Pantauan (Kamis 31/7/2025) di salah satu sisi dermaga, KM Barcelona III A tampak bersandar dan tidak menjalankan aktivitas pelayaran.
Kapal tersebut terlihat kosong. Hanya terdapat beberapa orang di atas kapal.
Ketika ditanya, mereka enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kondisi dan jadwal operasional kapal.
“Belum bisa berangkat,” ujar salah satu orang yang berada di atas kapal tersebut.
Tidak ada aktivitas bongkar muat ataupun antrean penumpang di dermaga tempat kapal itu bersandar.
Sementara itu, di sisi dermaga lain, suasana terlihat cukup ramai.
Terpantau dua kapal yang masih beroperasi, yakni KM Gregorius dan KM Saint Merry, tengah bersiap melakukan pelayaran.
Kedua kapal tersebut masing-masing memiliki tujuan berbeda.
KM Gregorius diketahui akan menuju Kepulauan Talaud.
Sementara KM Saint Merry melayani pelayaran ke wilayah Tahuna, Kepulauan Sangihe.
Salah satu penumpang, Ica, mengaku terdapat lonjakan jumlah penumpang pada kapal tujuan Talaud.
Ia mengatakan kondisi di dalam kapal terasa padat, baik oleh penumpang maupun barang bawaan.
“Tadi di dalam kapal tujuan Talaud, cukup padat,” kata Ica ketika dimintai keterangan.
Menurutnya, selain penumpang, barang muatan yang dibawa juga cukup banyak.
Meski terjadi kepadatan, Ica menyebut harga tiket masih sama.
Kata dia Tiket ke Talaud dijual dengan harga Rp 330 ribu per orang.
"Sedangkan tiket ke Tahuna sebesar Rp 200 ribu per orang."
Ia berharap situasi ini tidak berdampak pada kenaikan harga tiket dalam waktu dekat.
Di area jembatan penghubung menuju kapal, terdapat tiga petugas dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) yang terlihat berjaga.
Mereka melakukan pemeriksaan tiket secara langsung.
Petugas memeriksa tiket setiap orang yang hendak naik ke kapal.
Mereka tampak sigap menjaga jalur keluar masuk penumpang.
Aktivitas boarding berjalan cukup tertib meskipun antrean terlihat mengular.
Saat ditanya mengenai kemungkinan kenaikan atau penyesuaian tarif, ketiga petugas tersebut enggan memberikan tanggapan.
Mereka menyarankan agar pertanyaan diarahkan ke bagian penjualan tiket.
“Coba tanya di bagian penjualan tiket,” ucap salah satu petugas.
Ia kemudian melanjutkan aktivitas pemeriksaan tiket tanpa memberikan komentar lebih jauh mengenai kondisi pelayaran hari ini.
Data dan Kronologi Kapal KM Barcelona VA Terbakar
KM Barcelona VA sedianya berangkat dari Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (19/7/2025) pukul 18.00 WITA.
Karena cuaca ekstrem, kapal tujuan Pelabuhan Manado ini baru bisa berangkat Minggu (20/7/2025) dini hari.
Namun saat berada di perairan dekat Pulau Talise dan Pulau Gangga, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 13.00 WITA, KM Barcelona VA terbakar.
Lokasi kejadian dengan Pelabuhan Manado berjarak kurang lebih 20 mil atau sekira 1 jam lagi tiba.
Karena api makin membesar, para penumpang kapal berlompatan ke laut. Sebagian besar mendapat baju pelampung.
Namun tak sedikit penumpang lainnya tak kebagian life jacket. Termasuk sejumlah anak-anak dan perempuan.
Para korban kemudian ditolong para nelayan asal Pulau Gangga, Pulau Talise dan Likupang. Mereka bolak-balik mengangkut korban dari laut ke pulau terdekat.
Kepala Kantor SAR (Kakansar) Manado George Randang menyebut ada 673 penumpang yang berhasil diselamatkan dari KM Barcelona VA.
Kapasitas KM Barcelona VA adalah 450 penumpang. Sementara berdasarkan manifest kapal tercatat membawa 280 penumpang.
Dalam insiden itu, tiga penumpang dinyatakan tewas. Dua lainnya hilang.
“Hingga 7 hari pencarian, dua penumpang yang dilaporkan hilang itu tak ditemukan,” ujar George Randang dalam konferensi pers di Manado, Sulawesi Utara, Senin (28/7/2025).
Kedua penumpang yang dilaporkan hilang itu tak tercatat dalam manifest kapal.
Manifest kapal adalah dokumen resmi yang berisi daftar lengkap barang (kargo), penumpang, dan awak kapal yang diangkut oleh kapal laut.
Dokumen ini berfungsi sebagai catatan hukum, digunakan untuk berbagai keperluan seperti bea cukai, operasional pelabuhan, dan pelacakan pengiriman.
Polisi telah menetapkan nakhoda KM Barcelona VA Iknosi Bawotong sebagai tersangka dan menahannya.
Hingga hari ini, penyebab KM Barcelona VA terbakar belum diketahui. Api diduga dari salah satu kamar penumpang.
Pemprov Sulawesi Utara dan Pemkab Talaud menyiapkan santunan bagi para penumpang, baik tercatat di manifest maupun tidak.
“Ada santunan Rp 1 juta per kepala untuk korban selamat dan Rp 5 juta untuk keluarga korban meninggal,” ujar Kadis Perhubungan Sulut Izak Rey.
KM Barcelona VA merupakan milik PT. Surya Pacific Indonesia, salah satu operator kapal laut yang beroperasi di Sulawesi Utara, Maluku dan Maluku Utara.
Selain KM Barcelona VA, PT SPI juga membawahi KM Barcelona I, II, III, dan KM Venecian. (Fer)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
(Pet)
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya