TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada kemarin hari Kamis pagi.
Insiden nahas itu melibatkan kendaraan mikrobus dengan seorang korban.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan seorang wanita pejalan kaki tewas.
Baca juga: Kecelakaan Maut, 4 Orang Tewas dan 2 Luka, Truk Rem Blong Tabrak Sejumlah Kendaraan, Warga dan Rumah
Musibah kecelakaan merupakan suatu insiden yang dihindari semua orang.
Untuk itu diimbau agar selalu waspada dan berhati-hati ketika berkendara di jalan raya.
Patuhi peraturan yang telah ditetapkan pihak berwajib dan taati rambu-rambu lalu lintas.
Jangan lupa untuk selalu menjaga keselamatan bersama agar terhindar dari marabahaya.
Seorang perempuan paruh baya tewas setelah tertabrak mikrobus Feeder di Jalan Klipang Raya, Bundaran Blok Z, depan Masjid Al Fatah, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Kamis (10/7/2025) pagi.
Korban diketahui bernama Sulasmi berusia 63 tahun, warga Kecamatan Tembalang.
Dia meninggal di lokasi kejadian akibat luka serius pada bagian perut, tangan, dan kaki.
Kasubnit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Iptu Novita Chandra menyampaikan, peristiwa nahas itu terjadi sekira pukul 08.00 WIB.
Saat itu, korban sedang menyeberang dari arah barat ke timur, tepat di dekat Bundaran Blok Z.
"Diduga karena kurang waspada, sopir mikrobus tidak melihat ada pejalan kaki yang sedang menyeberang," ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Kendaraan yang terlibat adalah Isuzu Microbus Feeder warna merah tahun 2021.
Saat kejadian, mikrobus datang dari arah utara (Klipang Golf) menuju selatan, lalu memutar balik ke arah utara di bundaran.
Korban langsung dievakuasi ke RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.
Sementara itu, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan beberapa saksi.
"Kasus ini sedang kami tangani untuk pendalaman lebih lanjut," imbuh Iptu Novita.
Peristiwa ini menambah daftar kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pejalan kaki di kawasan padat kendaraan seperti Tembalang.
Polisi mengimbau para pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama saat berada di area permukiman dan tempat ibadah yang banyak dilalui warga.
Pernyataan BLU Trans Semarang
Manajemen BLU Trans Semarang buka suara seusai insiden kecelakaan yang menewaskan seorang pejalan kaki di kawasan Bundaran Blok Z, Jalan Klipang Raya, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada Kamis (10/7/2025) pagi.
Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut dan menyatakan duka mendalam kepada keluarga korban.
"Kami dari manajemen Trans Semarang menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini."
"Kami juga turut berduka untuk keluarga korban yang ditinggalkan," ujar Haris.
Haris membenarkan bahwa mikrobus yang terlibat dalam kecelakaan merupakan armada feeder Trans Semarang yang dioperasikan oleh pihak ketiga.
Menurutnya, pramudi atau sopir kendaraan berada di bawah pengelolaan operator mitra.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihak Trans Semarang telah mengambil langkah tegas.
"Kami akan merekomendasikan pemutusan kontrak terhadap pramudi kepada operator."
"Selain itu, operator juga akan dikenai sanksi berupa pengurangan nilai pembayaran operasional karena kami anggap lalai dalam menjaga keselamatan," tegasnya.
Meski layanan Trans Semarang dijalankan oleh mitra pihak ketiga, Haris menegaskan bahwa manajemen tetap bertanggung jawab penuh atas peristiwa yang terjadi.
"Kami tidak lepas tangan."
"Manajemen Trans Semarang tetap bertanggung jawab penuh," imbuhnya.
Sebagai bentuk evaluasi, Trans Semarang langsung memanggil seluruh operator dan mitra kerja setelah kejadian tersebut.
"Pukul 10.00, kami panggil seluruh operator."
"Kami tekankan lagi SOP keselamatan kerja dan minta dalam waktu satu sepekan ada sosialisasi menyeluruh tentang manajemen keselamatan kerja," jelas Haris.
Pihaknya bahkan berencana menghadirkan narasumber dari kepolisian, Organda, dan internal Trans Semarang dalam sosialisasi tersebut.
Tujuannya, memberikan pemahaman lebih dalam kepada pramudi terkait sanksi hukum jika terjadi kelalaian dalam bertugas.
10 Cara Menghindari Kecelakaan Saat Berkendara
Setidaknya, ada 10 cara untuk antisipasi dan mengendalikan risiko kecelakaan di jalan raya.
1. Bila memungkinan, saat berkegiatan sebaiknya ganti moda transportasi dengan transportasi umum. Hal ini lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri.
2. Kurangi potensi distraksi saat berkendara.
3. Melihat jauh ke depan, melihat potensi bahaya apa yang bisa timbul di jalan raya.
4. Biasakan berada di satu lajur. Jangan bergerak berpindah pindah jalur.
5. Antisipasi pengemudi yang memiliki sikap suka berpindah lajur. Segera jauhi kendaraan dari pengemudi semacam ini.
6. Antisipasi blindspot pada kendaraan.
7. Teliti setiap persimpangan, gang, lorong. Pelankan kendaraan untuk memantau dan menilai situasi aman untuk lewat atau tidak.
8. Jika ingin pindah jalur, ikuti prosedur yang aman untuk berpindah.
9. Jangan lawan arus.
10. Mengemudilah sesuai kondisi jalan raya dan kesehatan diri sendiri.
(TribunJateng.com)
Baca Berita Tribun Manado di Google News
Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya
WA TribunManado.co.id : KLIK
Tayang di TribunJateng.com