Sejarah

Asal Usul Lomba Pacuan Kuda di Sulut, Sudah Dimulai Sejak Era Kolonial Belanda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PACUAN KUDA - Ilustrasi pacuan kuda. Gambar dibuat oleh Meta AI pada Sabtu 7 Juli 2025. Lomba pacuan kuda di Sulawesi Utara sudah dimulai sejak zaman kolonial Belanda, sekitar abad ke-19.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pacuan kuda di Sulawesi Utara (Sulut) sudah ada sejak abad ke-19. 

Hal ini terungkap dalam gelaran Kejuaraan Pacuan Kuda Piala Walikota Manado 2025 yang berlangsung meriah di Gelanggang Balitka, Mapanget, Kota Manado, Sabtu (5/7/2025).

Event tahunan ini menyedot ribuan warga dari berbagai penjuru Sulut.

Tiga tribun utama penuh sesak, bahkan halaman depan tribun tak luput dari kerumunan.

Cuaca panas terik tidak menyurutkan semangat penonton untuk menyaksikan aksi para joki dan kuda andalan.

Ketua Pordasi Sulut, Ferry Wowor, dalam sambutannya mengungkap sejarah panjang pacuan kuda di wilayah ini.

BERKUDA - Ketua Pordasi Sulut Ferry Wowor. Ia mengungkapkan alasan berkuda diminati warga Sulawesi Utara. (Arthur Rompis/Tribunmanado)

"Waktu itu di zaman Belanda, merah, putih, biru, saat ini sudah merah putih," kata Ferry.

Dirinya menjelaskan bahwa olahraga berkuda sudah dikenal masyarakat Sulut sejak tahun 1800-an, pada masa kolonial Belanda.

Lebih lanjut, Ferry mengungkap bahwa sirkuit pacuan kuda pertama berdiri pada tahun 1908, meski masih berbentuk lonjong.

Sementara sirkuit berbentuk bulat baru dibangun pada 1933, yakni di lokasi yang kini dikenal sebagai Lapangan KONI Sario, Manado.

Sulut dikenal sebagai barometer olahraga berkuda nasional.

Bahkan, daerah ini sempat mendominasi Kejuaraan Nasional sebelum akhirnya menurun karena sejumlah kuda andalan dibeli oleh pihak lain.

"Itu karena kuda-kuda andalan Sulut dibeli, harganya sampai miliaran rupiah," ujarnya.

Kini, Piala Walikota Manado 2025 menjadi momentum penting untuk membangkitkan kembali kekuatan kuda-kuda muda asal Sulut yang kelak diharapkan bisa kembali mengharumkan nama daerah di level nasional.

"Yaitu di lapangan KONI Sario saat ini," tambah Ferry.

Berita Terkini