TNI

Panglima TNI: Anggota TNI Tidak Boleh Berpolitik Praktis, Tetapi Harus Tahu Politik . .

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI - Potret para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah melakukan Gladi Resik HUT TNI ke 74 di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2019) lalu. Dikabarkan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan TNI tidak boleh berpolitik praktis, tapi harus tahu politik negara.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa anggota TNI tidak boleh berpolitik praktis.

Jenderal Agus menjelaskan kemunculan kekuatan-kekuatan baru dan meningkatnya ketegangan global yang menuntut Indonesia untuk menyusun strategi kebijakan luar negeri dan pertahanan yang proaktif dan berdampak jangka panjang. 

Menurut dia, hal itu harus tetap berlandaskan prinsip politik luar negeri bebas aktif dan kepentingan nasional sebagai dasar pijakan strategi pertahanan.

Jenderal Agus juga menekankan dinamika geopolitik tidak hanya menyangkut aspek diplomasi, tetapi juga berdampak langsung pada keamanan nasional. 

Maka, lanjut dia, TNI dituntut untuk mengantisipasi setiap perubahan global yang berpotensi memengaruhi stabilitas nasional.

Jenderal Agus menegaskan, TNI harus menjaga komitmen netralitas dan tidak terlibat dalam politik praktis. 

"TNI tidak boleh berpolitik praktis, tetapi harus tahu politik negara," kata Jenderal Agus saat memberikan kuliah umum kepada 212 Perwira Siswa Dikreg LIII Sesko TNI TA 2025 di Graha Widya Adibrata, Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (18/6/2025), sebagaimana dalam keterangan resmi Puspen TNI yang diterima Tribunnews.com pada Kamis (19/6/2025). 

TNI - TNI Jenderal Agus Subiyanto. (Dok. Dispenad)

Jenderal Agus juga mengatakan pemahaman terhadap arah politik negara menjadi penting agar setiap prajurit dapat bersikap tepat dalam menjalankan tugas negara.

Menurut dia, TNI juga memegang peran penting dalam membentuk citra Indonesia di mata dunia karena statusnya sebagai bagian dari kekuatan pertahanan negara.

"Melalui profesionalisme, keterlibatan aktif dalam misi perdamaian, dan komunikasi pertahanan yang strategis, TNI berkontribusi dalam menjaga stabilitas kawasan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan disegani," ungkapnya.

Agenda tersebut mengusung tema “Standing Point Indonesia dalam Merespons Dinamika Geopolitik Global”.

Dalam pemberian materi juga membahas posisi strategis Indonesia dalam menghadapi perubahan tatanan dunia yang semakin kompleks. (Gita Irawan/Tribunnews.com)

-

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkini