TRIBUNMANADO.COM, MINUT - UPTD Puskesmas Kauditan di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, mencatat 28 kasus demam berdarah dengue (DBD) selang bulan Januari-Juni 2025.
Menurut Kepala UPTD Puskesmas Kauditan dr Theresia S.H. Tiow pihaknya sudah melakukan penanganan dan pencegahan agar kasusnya tak menyebar.
Ia pun menggarisbawahi peran pentingnya masyarakat.
Masyarakat diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Artinya, masyarakat harus sadar dan rutin menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Selain DBD, UPTD Puskesmas Kauditan mencatat penyakit menonjol lainnya yang masih didominasi ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan baik atas maupun bawah, yang bisa disebabkan oleh virus atau bakteri.
Kemudian ada penyakit Caliectasis (CC) yang merupakan penyempitan dan pelebaran saluran napas.
Ada juga penyakit tidak menular seperti hipertensi pneumoni (HPT) dan diabetes mellitus (DM).
Dua penyakit tersebut tidak disebabkan oleh infeksi, melainkan berbagai faktor seperti gaya hidup, genetik, dan lingkungan.
1 Kasus di Desa Tumaluntung
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) tengah mengintai warga di wilayah Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara.
Hal ini menyusul ditemukannya satu kasus DBD di Jaga 17 Desa Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Sabtu (7/6/2025).
Kepala UPTD Puskesmas Kauditan dr Theresia S.H. Tiow membenarkan hal tersebut.
Usai mendapat informasi, petugas Surveilans DBD, petugas Pengendalian DBD, dan Kepala Jaga 17 Desa Tumaluntung langsung menuju lokasi dan memeriksa lingkungan.
"Kami melakukan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk, serta edukasi pentingnya 3M Plus," kata Kepala UPTD Puskesmas Kauditan dr Theresia Tiow, Senin (9/6/2025).
Saat melakukan survei, tim gabungan menemukan adanya jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti di beberapa tempat penampungan air.
Ada jeriken bekas milik warga dan beberapa tempat yang menampung air dengan jentik nyamuknya.
Dengan adanya kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Kauditan Minut, pihaknya kembali menekankan tentang pentingnya pencegahan dan penanganan DBD.
Perempuan yang akrab disapa dokter Ete ini meminta peran aktif semua elemen untuk menurunkan angka DBD.
Baca juga: Gempa di Bengkulu Senin 9 Juni 2025, Berikut Info BMKG
Baca juga: Jalan KS Tubun Kotamobagu Dikeluhkan Pengendara dan Warga Sekitar, Minta Pemerintah Segera Perbaiki
"Kita kembali ke diri kita masing-masing. Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama," tambahnya.
dr Ete pun meminta kerja sama warga dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari genangan air, terutama di musim penghujan.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.