WNA China di Bolmong

Gudang Sianida di Kopandanakan Bolmong Tak Tersentuh, Warga Sebut Ada Setoran ke Polres Kotamobagu

Penulis: Nielton Durado
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUDANG SIANIDA - Tempat penjualan besi tua yang dijadikan gudang penampungan sianida di Desa Kopandanakan Dua, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara. Praktik ilegal tersebut dekat dengan kantor polisi.

TRIBUNMANADO.COM, BOLMONG - Gudang sianida berkedok tempat penjualan besi tua ditemukan di Desa Kopandanakan Dua, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara.

Lokasi gudang tersebut tak jauh dari kantor Polsek Lolayan, yaitu sekitar 500 meter.

Beberapa warga mengklaim bahwa gudang sianida tersebut dilindungi oleh anggota Polres Kotamobagu.

"Sudah lama gudang ini di sini dan tak pernah ditindak, kami yakin ada setorannya," kata salah satu warga Kopandanakan Dua kepada Tribunmanado.com, Sabtu (26/4/2025). 

"Sianida ini bisnis besar, tidak mungkin polisi tidak tahu," ungkapnya.

Warga juga mengeluhkan soal adanya WNA China yang diduga bekerja di gudang tersebut. 

"Mereka memang sering di sini. Tapi kami heran tak pernah ditindak oleh petugas," ucap dia. 

Ia berharap Polres Kotamobagu bisa menutup praktik gudang sianida di Desa Kopandanakan Dua.

"Kalau tidak ditindaktegas, berarti Polres Kotamobagu sudah terima upeti. Masa praktik ilegal begini dibiarkan," tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Kotamobagu AKBP Irwanto ketika dikonfirmasi mengaku baru mengetahui keberadaan gudang tersebut.

CCTV - Rekaman CCTV terkait aktivitas gudang Sianida di desa Kopandanakan Dua, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Sulut. Pantauan Tribunmanado.com, Sabtu 26 April 2025 jarak gudang sianida tersebut hanya sekitar tiga menit menuju kantor Polsek Lolayan. (Foto Tribun Manado Nielton Durado.)

"Saya baru tahu. Terima kasih infonya," kata dia via WhatsApp. 

Irwanto mengatakan pihaknya masih menyelidiki dugaan keterlibatan polisi.

"Masih diselidiki, kita tunggu hasilnya seperti apa," tandas dia.

Warga Keluhkan Limbah

Keberadaan gudang sianida di Desa Kopandanakan Dua, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara (Sulut) meresahkan warga. 

Pasalnya, limbah dari gudang sianida tersebut sudah dikeluhkan oleh warga di desa Kopandanakan Dua.

Warga mengaku mereka sering terserang penyakit kulit karena diduga limbah dari gudang tersebut.

Parahnya lagi, keberadaan gudang sianida tersebut tak jauh dari kantor Polsek Lolayan.

Pantauan Tribunmanado.com, jarak gudang sianida tersebut hanya sekitar tiga menit menuju kantor Polsek Lolayan.

Warga pun mengatakan bahwa keberadaan gudang tersebut sudah diketahui polisi sejak lama.

Baca juga: Breaking News: Pohon Tumbang dan Longsor Terjadi di Jalan Raya Boto Tagulandang Induk Sitaro

Baca juga: Gempa di Maluku Utara Siang Ini Sabtu 26 April 2025, Berikut Info BMKG Magnitudonya

"Kami sudah sering keluhkan ini ke polisi, tapi mereka cuek," ujar seorang warga berinisial AO, Sabtu 26 April 2025 via telepon. 

"Saya yakin mereka tahu, tapi hanya diam saja," katanya. 

Ia mengatakan keberadaan gudang tersebut juga dikelola oleh WNA asal China.

Kanim Kotamobagu Harapan Nasution pun membenarkan soal adanya aktivitas WNA asal China disana.

"Kami sudah turun untuk mengecek keberadaan WNA China disana, dan benar ada dua orang," kata dia. 

Ia mengatakan pihaknya turun setelah adanya informasi dari warga soal WNA China tersebut.

"Kami cek dokumennya ternyata lengkap. Mereka punya Kitas, kalau keberadaan gudangnya itu bukan wewenang kami," tandas dia.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini