TRIBUNMANADO.CO.ID – Meski telah berkali-kali dicanangkan sebagai kota pariwisata unggulan di Indonesia Timur, kenyataannya Kota Manado, Sulawesi Utara, masih bergelut dengan persoalan klasik.
Yakni sampah yang masih berserakan di ruang-ruang publik.
Pantauan Tribunmanado.com pada Minggu (20/4/2025) menunjukkan bahwa kondisi kebersihan di beberapa titik strategis kota masih memprihatinkan.
Pasar 45, salah satu pusat aktivitas ekonomi dan keramaian warga, dipenuhi sampah yang berceceran, terutama di depan trotoar yang menghadap ke Taman Kesatuan Bangsa (TKB).
Baca juga: Kerangka yang Ditemukan di Rumah Tua Remboken Minahasa Sulut Diduga Perempuan, Ini Kata Polisi'
Aneka jenis sampah, terutama plastik bekas kantong, botol minuman, dan pembungkus makanan, tampak mencolok di sekitar area yang sebenarnya telah disediakan tempat sampah.
Ironisnya, meski tempat sampah tersedia, masih banyak warga yang memilih membuang sampah sembarangan.
Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan masyarakat Kota Manado masih sangat rendah, terutama dalam hal membuang sampah pada tempatnya.
Tak hanya di Pasar 45, kondisi serupa juga ditemukan di Lapangan Sparta Tikala, yang kerap digunakan sebagai lokasi berolahraga dan rekreasi keluarga.
Sampah plastik terlihat bertebaran di area lapangan basket dan sepak bola, membuat pemandangan jadi kumuh dan merusak fungsi ruang publik yang semestinya nyaman dan bersih.
Menurut data Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, produksi sampah harian warga Manado di tahun 2024 diperkirakan sekitar 650 ton.
Angka ini berdasarkan data dari tempat pembuangan akhir (TPA) Sumompo yang menampung sampah yang dibuang warga Manado setiap hari.
Pemerintah Kota Manado sendiri tak tinggal diam.
Belakangan, gerakan bersih-bersih kota secara massal digelar setiap hari Jumat, melibatkan unsur TNI, Polri, ASN, dan masyarakat umum.
Aksi terakhir tercatat dilakukan di sekitar pantai Sindulang, Kecamatan Tuminting, dengan harapan bisa menumbuhkan semangat gotong-royong dalam menjaga kebersihan kota.
Namun, tanpa partisipasi aktif masyarakat, gerakan seperti ini akan sulit memberi dampak jangka panjang.