Amalan Islam

Dzikir Sore Keutamaan Luar Biasa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BACAAN DZIKIR - Amalkan dzikir sore ini setiap hari. Akan mendapatkan pahala seperti orang bersedekah 100 kuda perang fii sabilillah.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tentang dzikir sore ini pernah disampaikan oleh Syekh Ali Jaber. Bacaan dzikir mudah dibaca tetapi memiliki limpahan pahala. Sangat rugi jika umat manusia tidak berdzikir. 

Bacaan dzikir tersebut adalah :

Alhamdulillah 

Amalkan dzikir ini, baca sebanyak 100 kali di sore hari dan pagi hari. Keutamaannya luar biasa. 

"Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang mengucapkan Alhamdulillah 100 kali, sebelum terbit matahari di pagi hari dan sebelum tenggelam matahari di petang hari, pahalanya seperti orang bersedekah 100 kuda perang fii sabilillah," kata Syekh Ali Jaber dilansir dari kanal YouTube Haziq Channel.

“Saya menghitungkan Alhamdulillah 100 kali, tidak sampai tiga menit. Tapi dalam ucapan Alhamdulillah saja 100 kali, tidak melebihi 3 atau 4 menit, kita mendapatkan nilai sedekah 100 kuda fii sabilillah. hadis sahih,” ujar Syekh Ali Jaber. 

Syekh Ali Jaber berpesan untuk tidak meninggalkan amalan ini. Ucapkan Alhamdulillah 100 kali setiap hari. "Sebaik-baik ucapan yang Allah suka, "Alhamdulillah." Afdholu du'a, "Alhamdulillah." Pembukaan Al Qur'an, "Alhamdulillah. Bahkan "Alhamdulillah" lebih berat daripada bumi dan langit," ujarnya.

Profil Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber adalah ulama sekaligus pendakwah asal Madinah, Arab Saudi, yang berkewarganegaraan Indonesia. 

Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis 14 Januari 2021. 

Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976. 

Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran.

Bahkan pada umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah. 

Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan ibtidaiyah (dasar) hingga aliyah (menengah atas) di Madinah.

Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.  

Saat Mengisi Pengajian di Lampung Ia mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.  

Dilansir dari Tribunnews.com, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2012. 

Syekh Ali Jaber sempat menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia dan menjadi da'i dalam berbagai kajian di beberapa stasiun televisi nasional.  

Pada 2008, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan.

Dakwah

Sejak kecil, Syekah Ali Jaber telah menekuni membaca Alquran.

Ayahnyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Alquran.

Dalam mendidik agama, khususnya Alquran dan shalat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat.

Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.

Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam.

Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.

Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia 10 tahun menginjak sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Alquran.

Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan Ibtidaiyah (dasar) hingga Aliyah (menengah atas) di Madinah.

Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.

Ia mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.

(Tribun Manado/Bangkapos.com/Tribuntribunpontianakwiki.com)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini