Ibadah Haji 2025

Pentingnya Jamaah Haji Terdaftar JKN, Simak Penjelasan Kemenag Minahasa dan BPJS Kesehatan Tondano

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PODCAST - Podcast bertema Kepesertaan JKN Aktif dalam Penyelenggaraan Haji Tahun 2025, Senin (17/3/2025) di Kantor Kementerian Agama Minahasa. Podcast ini dipandu oleh Jurnalis Tribun Manado David Kusuma dengan menghadirkan dua narasumber yaitu, Kepala Kantor Agama Kabupaten Minahasa, Pdt Dolie Tangian STh, Mpd dan Kepala Bagian Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Tondano, Albert Christian.

TONDANO, TRIBUN - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Tondano terus bekerjsama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Minahasa untuk menyosialisasikan terkait pentingnya jamaah haji terdaftar Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Berikut penyampaian lengkap dari BPJS Kesehatan Cabang Tondano dan Kemenag Minahasa dalam Podcast bertema Kepesertaan JKN Aktif dalam Penyelenggaraan Haji Tahun 2025, Senin (17/3/2025) di Kantor Kementerian Agama Minahasa. Podcast ini dipandu oleh Jurnalis Tribun Manado David Kusuma dengan menghadirkan dua narasumber yaitu, Kepala Kantor Agama Kabupaten Minahasa, Pdt Dolie Tangian STh, Mpd dan Kepala Bagian Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Tondano, Albert Christian.

Bagaimana Tahapan Jamaah Haji?

Pdt Dolie Tangian STh, Mpd menjelaskan, terkait pelaksanaan haji di 1446 hijriah tahun 2025 masehi, mengacu pada program prioritas kementerian agama, yaitu adalah sukses haji yang merupakan salah satu program dari 8 program prioritas. 

“Selalu ada upaya dari Kemenag Minahasa untuk menyelenggarakan pelaksanaan ibadah haji ini sukses dari awal, pemberangkatan, waktu pelaksanaan sampai pulang kembali ke rumah. 

Tentunya tahap-tahap yang harus dipersiapkan oleh Calon Jamaah Haji (CJH) adalah pertama harus mendaftar, itu sudah sesuai ketentuan dan aturan yang ada. 

Selanjutnya membayar biaya haji. Untuk tahun ini Embarkasi Balikpapan, ada sekitar Rp 57.200.000 yang harus dibayar lunas oleh CJH.

Dan selanjutnya ikuti manasik haji. Kami mengikutsertakan semua CJH dan mengundang pemateri yang memang paham situasi yang ada di Tanah Suci. Persiapan itu bukan sekedar mempersiapkan bagaimana langkah untuk melaksanakan ibadahnya tapi persiapan kepada CJH terlebih fisik, harus sehat, sehat jasmani dan sehat rohani. 

Jadi, untuk persiapan fisik 29 CJH di Minahasa sudah dipersiapkan lewat kegiatan olahraga bersama, pemeriksaan kesehatan yang disediakan di Puskesmas Koya, “ ujar Pdt Dolie. 

Apa Kaitan JKN dan Jamaah Haji?

Albert Christian mengatakan, untuk Jemaah Haji yang ingin berangkat ke tanah suci merujuk pada regulasi dan MoU bersama, Keputusan Menteri Agama Nomor 74 dan Nomor 142 terkait pelaksanaan ibadah haji khusus. 

“Disitu disebutkan bahwa peserta jamaah haji itu harus memiliki kepsertaan JKN aktif. Pada saat jamaah haji melakukan pemeriksaan kesehatan, kemudian didapati yang bersangkutan tidak aktif, atau menunggak atau belum terdaftar, maka itu langsung menghubungi BPJS kesehatan terdekat atau bisa melalui layanan WhatsApp Pandawa atau (Pelayanan Adminsitrasi melalui Whatsapp) di nomor 08118165165. Atau bisa melalui BPJS Call Center 165,” ujar Albert. 

Kenapa Program JKN Ini Sangat Penting untuk Jamaah Haji atau Petugas Haji?

Albert Christian menjawab Sebenarnya secara garis besar JKN sangat penting, karena pertama biaya kesehatan itu semakin hari semakin mahal, sehingga butuh istilahnya mentransfer resiko, ketika yang bersangkutan sakit tidak berdampak pada ekonomi,

Kemudian peserta JKN ini juga didalam pelayanan mereka, kadang tidak mendapat informasi berimbang, harus ada pihak yang memberikan edukasi terhadap pelayanan yang mereka dapat. 

Khusus Jamaah Haji, pentingnya kepesertaan JKN ini bukan hanya untuk menjamin kesehatan jamaah haji, tetapi juga untuk anggota keluarga lain dari jemaah haji. 

Kemudian dengan program JKN ini jamaah haji bisa melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah melaksanakan ibadah haji. Periksa kesehatan sebelum pelaksanaan ibadah haji supaya bisa tahu apa potensi yang kira-kira akan mereka dapati (penyakit), sehingga bisa antisipasi,” ujar Albert.

Bagaimana dengan Jamaah Haji yang Belum Terdaftar JKN?

“Jadi misalnya ada Jamaah Haji ke puskesmas untuk melakukan pengecekan kesehatan, tentu tahapannya, petugas di puskesmas akan mengecek apakah ada kartu JKN, ketika dapati ada yang tidak aktif, maka petugas akan edukasi untuk mendaftar JKN, atau segera melunasi tunggakan jika JKN nya aktif namun ada tunggakan,” ujar Albert Christian. 

Bagaimana Sosialisasi Tentang JKN oleh Kemenag Minahasa dan BPJS?

Pdt Dolie Tangian STh, Mpd mengatakan sudah bekerjasama antara Kemenag dan BPJS dalam hal sosialisasi.  

“Sebenarnya kalau tentang kesehatan bagi Calon Jamaah Haji (CJH) itu sangat penting, karena mengantisipasi cuaca yang ada perubahan, dari Indonesia ke Tanah Suci. Jadi kalau calon jamaah haji itu daya tahannya kurang, bisa sakit. 

Kaitannya dengan kementerian agama, kita pernah mendengar ada kegiatan manasik sepanjang tahun. Di kegiatan seperti itu ada kerjasama bukan cuma menyampaikan edukasi tentang ibadah itu sendiri, tetapi bagaimana kepada persiapan fisik CJH. 

Pada manasik haji, kami memberi kesempatan kepada tenaga kesehatan mensosialisasikan hal ini, jadi bukan cuma pada waktu tertentu tetapi kami beri kesempatan pada kegiatan manasik haji untuk sosialisasi,” ujar Pdt Dolie.

Bagaimana Kerjasama BPJS Kesehatan dan Kemenag?

“Untuk MoU ini pada dasarnya menindaklanjuti instruksi presiden nomor 1 dimana ini ditujukan kepada kementerian lembaga terkait dalam hal ini kemenag. Nah di tahun 2025 ini dilaksanakan MoU tersebut.

Ditindaklanjuti dengan keputusan menteri agama, Nomor 74 dan Nomor 142. Salah satu poin itu menyebutkan, pelaksanaan ibadah haji reguler maupun khusus pesertanya wajib JKN aktif,” ujar Albert Christian. 

Bagaimana Ketika CJH Tidak Aktif JKN, Apakah Bisa Berangkat ?

“Jadi jika ada jemaah haji saat proses administrasi tidak terdaftar JKN, atau terdaftar tapi menunggak, itu tidak menghalangi proses administrasinya. 

Nanti petugas di masing-masing bagian, baik itu proses vaksinasi atau sosialisasi, masing-masing petugas selalu menyampaikan agar mendaftar JKN dan aktifkan kepesertaan JKN, 
tapi untuk proses hajinya tetap bisa berangkat,” ujar Albert Christian. 

Apa Saja Cara Melunasi Tunggakan Iuran JKN?

“Yang bersangkutan bisa lunasi dengan bayar langsung ke channel pembayaran, bisa ke kantor pos, minimarket, perbankan, tokopedia, shoppe dan banyak channel pembayaran. 

Kedua kalau yang bersangkutan belum mampu bayar sekaligus, bisa menyicil ikut program Rehab 2.0. Disitu bisa atur besar cicilan dan berapa jangka waktu mencicil sampai lunas,” ujar Albert Christian. 

Apa yang Dibutuhkan Jamaah Haji Kaitannya dengan Kesehatan?

“Seperti tahun sebelumnya, dari kemenag selalu berupaya agar supaya CJH ini secara fisik memang harus maksimal. Kami arahkan lewat tenaga medis untuk memberi informasi kepada CJH, misalnya kalau sakit kepala siapkan obat apa dan yang bersangkutan tentu diminta membawa obat untuk lindungi diri. Kami arahkan untuk dipersiapkan oleh yang bersangkutan.

Dan tak perlu khawatir karena ada petugas haji (tenaga kesehatan) yang terus mendampingi sampai ke Tanah Suci,” ujar Pdt Dolie Tangian STh, Mpd.

Bagaimana Cara Menjadi Peserta JKN?

“Bisa (daftar) melalui aplikasi WA Pandawa atau (Pelayanan Adminsitrasi melalui Whatsapp) di nomor 08118165165, bisa datang langsung ke kantor BPJS terdekat, atau bisa melalui BPJS Call Center 165. 

Untuk aplikasi pandawa itu ada menu pilih menjadi peserta baru, klik dan memasukkan berkas Kartu Keluarga, Nomor telepon lalu pilih kelas berapa dan seterusnya,” ujar Albert Christian.

Berapa Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan?

Pada BPJS Kesehatan itu segmentasi kepesertaan secara garis besar ada dua yaitu penerima bantuan iuran dan bukan penerima bantuan iuran. 

Dan untuk bukan penerima bantuan iuran terbagi lagi, segmen pekerja penerima upah, dan segmen bukan pekerja penerima upah. 

Untuk peserta mandiri itu masuk di segmen bukan pekerja penerima upah. 

Segmen pekerja penerima upah itu seperti ASN, TNI Polri, THL PPPK. 

Untuk mandiri terbagi 3 kelas, yaitu kelas 1 Rp 150 ribu per orang per bulan, kemudian kelas 2 Rp 100 ribu per orang per bulan, kelas 3 itu Rp 35 ribu per orang per bulan,” ujar Albert Christian. 

Apa Alasan Kenapa Harus Terdaftar di Jaminan Kesehatan?

“Harus ada yang melindungi, pertama biaya kesehatan semakin mahal, pola penyakit mulai bergeser dari dulu infeksi ringan sekarang sudah ke degeneratif kronis seperti jantung, gula, dan tentu itu membutuhkan biaya besar.

Filosofi asuransi ini kan kita memindahkan resiko itu ke pihak ke 3, jadi kalau orang sakit, pasti dampaknya ke ekonomi, dampak itu yang kita pindahkan resikonya sehingga perlu jaminan kesehatan nasional ini, 

Nanti tidak harus terbebani dengan biaya (jika sakit) sehingga tidak mengganggu ekonominya, Karena ketika sudah berbeban besar maka ekonominya akan terganggu, apalagi untuk penyakit kronis.,” ujar Albert Christian. 

Bagaimana Jika CJH Terkena Penyakit Degeneratif Kronis ? Apakah Bisa Berangkat Ibadah Haji?

“Persyaratan bisa naik haji ditentukan oleh tim medis, kalau tim medis sarankan bisa berangkat maka bisa berangkat, jadi harus menyediakan obat obat khusus, jadi harus ada program JKN untuk cover itu karena ada obatnya mahal,” ujar Albert Christian. 

Harapan Kemenag Minahasa untuk Jamaah Haji?

“Saya berharap untuk CJH yang akan berangkat tahun ini, harus jadi peserta aktif di asuransi kesehatan. Karena ini memberi perlindungan pertama. Harus diingat ketika melaksanakan ibadah haji harus fokus pada ibadahnya. 

Jadi ketika kepesertaan aktif maka bisa memberikan perlindungan, kenyamanan dan ketenangan, tidak ingat ingat lagi mau bayar obat mahal ini dan ini itu. Jadi bisa fokus ibadah,” ujar Pdt Dolie Tangian STh, Mpd.

Apa Saja yang Dilakukan BPJS untuk Sosialisasi JKN?

“Banyak program yang sudah kita lakukan. Kita ada namanya PIL atau Penyampaian Informasi Langsung. Ini bekerjasama dengan kecamatan, desa dan kelurahan. Jadi misal di desa, kepala desa sudah mengumpulkan masyarakat di satu tempat dan kami hadir sampaikan hak dan kewajiban JKN. 

Kita juga sosialisasikan ke media sosial, channel resmi BPJS Kesehatan.

Dan memang dalam manasik itu kami akan hadir juga berkoordinasi dengan kantor kemenag, untuk sosialisasi kepesertaan JKN,” ujar Albert Christian.

(Tribun Manado/ord)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini