TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Guna menjawab kekuatiran warga akan kualitas bahan bakar minyak (BBM) di SPBU, Pertamina melakukan pengambilan sampel, Rabu (5/3/2025).
Belakang sempat viral di sosial media, BBM jenis Pertamax dioplos dengan Pertalite.
Sales Area Sulutgo PT Pertamina Patra Niaga, kerjasama dengan Bagian SDA Setda Kota Bitung ambil sampel BBM SPBU Kadoodan dan SPBU Madidir.
Baca juga: Jelang Idul Fitri 1446 H, Pertamina Tambah Stok 40.800 Tabung LPG 3 Kg di Sulut Gorontalo
Pemerintah Kota Bitung, menjadi daerah pertama di Provinsi Sulut yang melakukan uji pengambilan sampel BBM.
BBM jenis Pertamax, Pertalite, Biosolar, Dexlite dan Pertadex diambil sampelnya lalu di kirim ke Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) berada di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Rayon 1 SulutGo Novan Reza Pahlevi, pengujian terhadap kualitas BBM yang diterima masyarakat apakah sesuai atau tidak.
"Pegujian ini rutin kami lakukan setiap tahun bahkan per tiga bulan sekali," Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Rayon 1 SulutGo Novan Reza Pahlevi, disela mengambil uni sampel di SPBU Bitung Sulut, Rabu (5/3/2025).
Ia mengatakan, agar Masyarakat tidak perlu kuatir dengan isu kualitas BBM SPBU Pertamina.
Pihaknya pastikan BBM Pertamina di Kota Bitung dan sekitarnya sesuai dengan spesifikasi yang telah di tetapkan oleh dirjen Migas Kementrian ESDM RI.
Sementara itu Kepala Bagian SDA Setda Kota Bitung Hendry Adrian Tangkudung, atas nama Wali Kota Bitung Hengky Honandar sambut baik langkah strategis dari Pertamina ambil sampel BBM di SPBU.
"Langkah ini agar supaya masyarakat tidak termakan dengan isu - isu yang beredar di luar terkait kualitas BBM," tambah Hendry Adrian Tangkudung saat ikut dampingi pertamina lakukan ambil uji sampel di SPBU di Bitung, Rabu (5/3/2025).
Pihaknya berharap, hasil uji sampe BBM yang di ambil dari Kota Bitung bisa disampaikan secepatnya kepada pemkot Bitung.
Hasil uji dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) berada di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akan mereka sampaikan ke masyarakat guna memperjelas isu kualitas BBM.
"Dengan adanya hasil itu, kondisi masyarakat akan nyaman dan aman. Serta situasi kondusif kembali," tandasnya.