Sulawesi Utara

Program One Heart One Respect Dorong Inklusi Disabilitas di Sulawesi Utara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOMUNITAS DISABILITAS - Pelaku UMKM penyandang disabilitas mengikuti acara One Heart, One Respect di Atrium Star Square Bahumall, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (14/2/2025). Acara ini diharapkan membangun kesadaran masyarakat.

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Komunitas disabilitas di Sulawesi Utara menggelar acara "One Heart, One Respect: Kegiatan Disabilitas Berbagi" di Atrium Starsquare Bahu, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (14/2/2025).

Acara ini menjadi ajang bagi penyandang disabilitas untuk menampilkan karya, berbagi pengalaman, serta menyuarakan aspirasi mereka dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif.

Kegiatan ini digagas oleh Cupable berkolaborasi dengan WOI, serta didukung oleh berbagai organisasi penyandang disabilitas seperti HWDI Sulut, Gerkatin Sulut, AIF Sulut, Pusbisindo Sulut, Pertuni Manado, dan PPUAD. 

Sejumlah organisasi lain seperti PRAKA Sulut, BRILLYANT Sulut, PMII Metro, IMM, Pemuda Katolik, Aman Sulut, serta One Heart One Spirit juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Dalam acara ini, penyandang disabilitas diberikan ruang untuk menunjukkan kemampuan mereka, termasuk melalui pameran UMKM yang menampilkan berbagai produk kreatif. 

KOMUNITAS DISABILITAS - Pelaku UMKM penyandang disabilitas mengikuti acara One Heart, One Respect di Atrium Star Square Bahumall, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (14/2/2025). Acara ini diharapkan membangun kesadaran masyarakat.

Selain itu, terdapat sesi diskusi mengenai teknologi sebagai alat bantu bagi disabilitas serta pembahasan Rancangan Peraturan Gubernur (Ranpergub) tentang Disabilitas. 

Diskusi ini diharapkan dapat mendorong pemerintah untuk memperkuat kebijakan yang melindungi hak-hak penyandang disabilitas di Sulawesi Utara, termasuk pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Disabilitas Sulut di bawah kepemimpinan Yulius Selvanus Komaling dan Victor Mailangkay nanti.

Founder Cupable, Glen Tielung, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga langkah nyata dalam memperjuangkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas.

"Kami ingin menunjukkan bahwa penyandang disabilitas bukan hanya objek bantuan, tetapi juga bagian aktif dalam membangun daerah ini," ujar Glen saat diwawancara Tribunmanado.co.id.

Menurutnya, inklusi bukan sekadar slogan, melainkan komitmen yang harus diwujudkan bersama.

Baca juga: Rangkuman Soal dan Kunci Jawaban PTS PKN Kelas 4 Semester 2 Kurikulum Merdeka

Baca juga: Awal Tahun 2025, Total Ada 864 Pengendara yang Kena Tilang di Kotamobagu Sulawesi Utara

Ia berharap acara ini dapat membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi serta membuka lebih banyak peluang bagi penyandang disabilitas untuk berkembang dan berkontribusi dalam berbagai bidang.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini