TRIBUNMANADO.CO.ID – Kasus stunting di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) kembali menjadi perhatian setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu mencatat adanya ratusan kasus sepanjang tahun 2024.

Data yang diperoleh Tribunmanado.co.id, Jumat (14/2/2025) dari Dinkes Kotamobagu tercatat ada 160 kasus stunting.

Data ini dari 33 desa dan kelurahan yang tersebar di wilayah Kotamobagu.

Kondisi ini menunjukkan bahwa stunting masih menjadi tantangan kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius.

Bagian Administrator Kesehatan Gizi dan Masyarakat Dinkes Kotamobagu, Dewi Anggriani, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menekan angka stunting dengan berbagai intervensi gizi sejak masa kehamilan.

"Biasanya dari dinas beri susu dan vitamin untuk ibu hamil dan balita," katanya, Jumat (14/2/2025).

Dewi juga menjelaskan bahwa stunting bukanlah penyakit, melainkan kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang cukup sejak dalam kandungan.

"Stunting ini bukan penyakit, ini hanya seperti gagal tumbuh. Makannya kami intervensi dari ibu hamil, karena biasanya ibu hamil sering dapat anemia, yang menyebabkan stunting," ucapnya menambahkan.

Sebagai bentuk perhatian, Dinas Kesehatan Kotamobagu berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk dengan memberikan edukasi kepada masyarakat serta menyalurkan bantuan gizi kepada ibu hamil dan balita.

Harapannya, angka stunting di Kotamobagu dapat ditekan dan kualitas kesehatan anak-anak semakin meningkat.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>