TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Suasana sakral menyelimuti Klenteng Kwan Kong di Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (10/2/2025) sore. 

Umat Tridharma khusyuk melaksanakan Sembahyang Kemuliaan Kwan Seng Ta Tie, sebuah ritual penghormatan kepada dewa pelindung mereka. 

Asap dupa mengepul di udara, menyatu dengan doa-doa yang dipanjatkan dalam keheningan.

Di tengah prosesi, perhatian tertuju pada kemunculan Tang Sin. 

Tang Sin berarti adalah badan kasar manusia yang dimasuki roh suci, menjadikannya perantara antara dunia manusia dan dunia spiritual. 

Baca juga: 3 Berita Populer Manado Hari Ini: Rute Cap Go Meh, Update Harga Cengkih dan Kopra hingga Info Cuaca

Baca juga: Daftar Lengkap Dana Desa 2025 di Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat

Dengan tatapan tajam, Tang Sin melangkah keluar dari klenteng, mengenakan pakaian khas ritual.

Saat tiba di halaman depan, ia mulai menari dengan sebilah golok di tangannya. 

Gerakannya begitu mantap dan penuh keyakinan, seolah tak tergoyahkan. 

Mata umat yang hadir terpaku pada setiap ayunan golok yang dimainkan dalam tarian mistisnya. 

Beberapa orang berdoa, sementara yang lain menonton dengan penuh takjub.

Baca juga: Daftar Lengkap Dana Desa 2025 di Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara

Baca juga: Daftar Lengkap Kepala Daerah di Kepulauan Bangka Belitung yang Akan Dilantik pada 20 Februari 2025

Setelah aksinya di luar klenteng, Tang Sin kembali ke dalam dan memulai sesi pelayanan penyembuhan. 

Satu per satu umat datang mendekat, berharap mendapat berkah dan kesembuhan. 

Di sudut lain klenteng, beberapa orang sibuk menajamkan serta membersihkan pedang dan golok. 

Senjata tradisional ini akan digunakan dalam prosesi Cap Go Meh nanti, menambah kekhidmatan perayaan yang sudah dinantikan.

Ritual-ritual ini bukan sekadar tradisi, melainkan wujud keyakinan mendalam umat Tridharma.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.