Boltim

Ruang Bersalin Puskesmas Tutuyan tak Ada Listrik, Warga Boltim Takut Beresiko ke Pasien

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puskesmas Tutuyan yang ada di Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara (Sulut).

TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Warga di Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara (Sulut), mengeluhkan soal tidak adanya listrik di ruang bersalin Puskesmas Tutuyan. 

Pasalnya, warga takut dengan tidak adanya listrik tersebut bisa mengancam nyawa ibu yang hendak bersalin di Puskesmas Tutuyan 

Menurut warga, ketiadaan aliran listrik menghambat penggunaan peralatan vital di ruang bersalin, seperti lampu pemeriksaan dan alat-alat medis lainnya. 

Baca juga: Daftar Rincian Dana Desa di Kecamatan Tutuyan Bolaang Mongondow Timur, Desa Tutuyan Terbanyak

Situasi tersebut dinilai sangat berbahaya, terutama bagi pasien yang sedang menjalani proses persalinan.

“Kami sangat khawatir dengan situasi ini. Listrik mati sudah dua sampai tiga hari, tetapi belum ada penyelesaian yang pasti. Ini ruang bersalin, nyawa ibu dan bayi dipertaruhkan,” ungkap Shinta seorang warga kepada Tribunmanado.co.id, Jumat 17 Januari 2025. 

Sementara itu, Kepala Puskesmas Tutuyan, Nyoman Suija mengungkapkan gangguan tersebut disebabkan kerusakan pada instalasi utama listrik. 

Menurutnya, pihak Puskesmas telah menghubungi PLN untuk mempercepat penanganan masalah.

“Sebenarnya, kemarin kami sudah hubungi PLN. Tinggal menunggu hasil perbaikan dari mereka untuk memastikan apa penyebab kerusakan ini,” ujarnya.

Nyoman menambahkan, PLN menyarankan penggantian total instalasi listrik di Puskesmas sebagai solusi jangka panjang. 

Namun, langkah tersebut berisiko memadamkan seluruh listrik di fasilitas Puskesmas, yang juga melayani kebutuhan kesehatan masyarakat lainnya.

“PLN menyarankan agar seluruh instalasi listrik diganti. Tapi jika langkah itu diambil, maka Puskesmas akan sepenuhnya tanpa listrik selama proses penggantian,” jelas Nyoman.

Sebagai solusi sementara, pihak Puskesmas menarik aliran listrik dari ruangan lain untuk menghidupkan sebagian peralatan di ruang bersalin.

“Untuk sementara, kami mengambil aliran listrik dari ruangan lain agar ruang bersalin bisa berfungsi, meski tidak optimal,” tambahnya. (Nie)

Berita Terkini