Ia pernah mendengar anaknya berdoa di hari Natal dan itu membuat dirinya di persimpangan.
"Saya merasa ia berdoa agar saya dapat kembali ke jalan yang benar," kata dia
Ia merasa itu kado natal sang anak. Sebuah doa.
"Tak sebanding dengan kado ibunya yang penuh cemar," kata dia sambil meneteskan air mata.
Saya kira kita jangan menghakimi Mimi.
Kita yang merayakan dengan mabuk, selingkuh atau pamer harta, tak ada bedanya dengan Mimi.
Kita telah menyingkirkan Kristus dari Natal, menggantinya dengan berhala. Kita perlu mendoakan Mimi. Perlu juga berdoa untuk diri masing masing.
Karena Yesus datang untuk orang berdosa. (Arthur Rompis)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>