Sulut Black Out

Termasuk Penambahan Mobil Tangki, Berikut 4 Langkah Strategis Pertamina Pasca Blackout SulutGo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antrean panjang di SPBU Politeknik mengular hingga ke Jalan Raya Politeknik, pasca blackout listrik di SulutGo.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melakukan empat langkah strategis pasca terjadinya blackout listrik di sebagian besar wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo. 

Pertamina memastikan, suplai bahan bakar minya di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo aman.

Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Area Manager Communication, Relation & CSR, Fahrougi Andriani Sumampouw, Jumat (13/12/2024). 

Dirinya mengatakan, untuk menjaga kelancaran distribusi BBM di tengah situasi ini, Pertamina telah mengambil langkah-langkah strategis.

Empat langkah strategis tersebut yakni, Penambahan mobil tangki untuk mempercepat pengiriman BBM ke SPBU yang mengalami kekosongan.
 
Kemudian, koordinasi intensif dengan SPBU dan pihak terkait untuk memastikan distribusi yang merata, terutama di titik-titik strategis.
 
Selanjutnya, penyesuaian jam operasional SPBU dengan membuka layanan lebih awal, yaitu pukul 05.00 WITA, untuk mempercepat penyaluran dan build-up stok.
 
Danyang terakhir, peningkatan stok di fuel terminal dan penguatan rantai pasokan agar distribusi tetap berjalan lancar.

Pertamina memahami bahwa kondisi blackout yang terjadi mendadak di dua provinsi (Sulawesi Utara dan Gorontalo) menyebabkan adanya keterbatasan operasional. 

Sebagian besar SPBU menggunakan genset sebagai pasokan listrik darurat.

Namun, kata dia, penggunaan genset secara terus-menerus dapat menimbulkan potensi overheat atau gangguan teknis lainnya,

"Sehingga mengharuskan SPBU menghentikan operasi sementara hingga genset dapat kembali digunakan dengan aman," katanya kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (13/12/2024). 

Pertamina melaporkan adanya gangguan pada sistem digitalisasi layanan Subsidi Tepat akibat terjadinya pemadaman listrik (blackout), yang menyebabkan terganggunya jaringan.

"Akibatnya, pencatatan transaksi harus dilakukan secara manual, sehingga pelayanan kepada konsumen pengguna BBM subsidi memerlukan waktu sedikit lebih lama untuk penyesuaian," ujar pihak Pertamina.

Mereka juga mengungkapkan bahwa dalam situasi ini, ada oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk menjual BBM secara ilegal dengan harga yang tinggi di luar SPBU.

Pertamina menegaskan bahwa harga eceran resmi BBM di SPBU tetap mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai regulasi pemerintah.

"Kami terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan pihak terkait untuk menanggulangi praktik penjualan ilegal tersebut," tambahnya.

Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi berkomitmen untuk segera menormalkan distribusi BBM di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Halaman
12

Berita Terkini