Tambang Emas Tatelu

Tambang di Tatelu Minut Makan Korban, Komisi III DPR RI Desak Polda Sulut Tegas

Penulis: Fistel Mukuan
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbelaka

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tambang di Sulawesi Utara kembali menelan korban jiwa.

Tiga penambang ditemukan tewas setelah terjebak dalam lubang tambang di lokasi Tatelu, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Ketiganya teridentifikasi sebagai Edwin Kawengian asal Minahasa Selatan, Taufiq Popalo asal Bolaang Mongondow, dan Ofke Watulingas asal Bitung.

Di waktu yang hampir bersamaan, beredar video insiden baku tembak yang diduga terjadi di area tambang ilegal Ratatotok, Minahasa Tenggara.

Video tersebut memperlihatkan konfrontasi antara sekelompok penambang dan oknum yang diduga merupakan aparat keamanan yang membekingi aktivitas tambang ilegal tersebut.

Menanggapi situasi ini, Anggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbelaka, memberikan pernyataan tegas. 

Tumbelaka mendesak pihak kepolisian untuk segera menutup seluruh tambang ilegal di wilayah Sulawesi Utara.

"Kami dari Komisi III berharap aparat penegak hukum bertindak tegas menertibkan tambang ilegal di Sulut," tegas Tumbelaka, saat dihubungi Senin 3 Desember 2024.

Tumbelaka menyebut, jangan sampai terkesan seperti pemadam kebakaran, baru bertindak setelah ada kejadian. 

Dikatakannya, aparat harus lebih proaktif.

Politisi Gerindra yang akrab disapa MDT ini, menekankan bahwa pemberantasan tambang ilegal merupakan salah satu prioritas yang dituangkan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam rangka mencegah kebocoran sumber daya alam yang berharga.

MDT meminta Kapolda dan jajaran harus tegas.

Menurutnya, tidak ada lagi istilah back-up, semua tambang ilegal harus segera ditutup. 

"Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto," katanya.

Dirinya menyebut, Komisi III akan terus memantau dan mengawasi implementasinya.

Halaman
12

Berita Terkini