Manado Sulawesi Utara

Cuaca Ekstrem di Manado, Nelayan di Malalayang Ngaku Tak Melaut Selama 3 Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perahu Nelayan di Bibir Pantai Kecamatan Malalayang Manado, Sulawesi Utara

TRIBUNMANADO.CO.ID – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, dalam beberapa hari terakhir membawa dampak buruk bagi para nelayan, khususnya di Kecamatan Malalayang. 

Gelombang tinggi dan angin kencang membuat mereka terpaksa menghentikan aktivitas melaut.

Lukman, salah satu nelayan di Malalayang, mengaku sudah tiga hari tidak pergi melaut akibat kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

"Iya pak, sudah tiga hari kami tidak melaut," ujar Lukman dengan nada lesu pada Selasa (3/12/2024).

Menurutnya, memasuki bulan Desember, gelombang tinggi menjadi ancaman serius, terutama dengan bertiupnya angin barat. 

Hal ini membuat mereka kesulitan mencari ikan, karena lokasi penangkapan yang aman hanya di dekat bibir pantai, namun hasilnya sangat minim.

"Kami tidak bisa bekerja, tidak ada pendapatan sama sekali," keluhnya.

Selama tidak melaut, para nelayan hanya bisa mengisi waktu dengan memperbaiki perahu, menjahit jaring, dan melakukan persiapan lainnya. 

Lukman memperkirakan kondisi cuaca buruk ini masih akan berlangsung hingga sepekan ke depan.

Ia juga berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kondisi ini. “Kami butuh dukungan dan solusi agar tetap bisa bertahan,” tambahnya. 

Tampak puluhan perahu nelayan terparkir di area bibir pantai. Beberapa orang tampak sedang memperbaiki perahu mereka. (Pet)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Berita Terkini