TRIBUNMANADO.CO.ID - Karena caplok nama lembaga survei dengan data dan pernyataan yang dibuat-buat alias bohong, LSI Denny JA protes satu tim Paslon gubernur dan wakil gubernur Sulut dan beberapa media lokal.
Pasalnya Berdasarkan pemberitaan (17/10/24), yang bersumber dari rilis yang dikirim oleh sumber yang sama, yang barang tentu diduga berasal dari tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara yang dimaksud karena memframing bahwa kandidat tersebut sebagai kandidat terkuat.
Masalahnya bukan di medianya tapi sumber dari pemberitaan tersebut tidak dapat di pertanggungjawabkan, makanya LSI Denny JA sangat menyesalkan perilaku tidak terhormat yang melibatkan pemberi rilis yang diduga kuat tim dari satu kandidat dan pihak media yang tidak menjalankan prinsip jurnalismenya, dan secara tidak bertanggung jawab menyebarkan berita bohong.
Baca juga: Simulasi Elly vs Steven vs Yulius di 6 Dapil Pilkada Sulut, LSI Denny JA: Skor 54 - 35 - 3 Persen
Menurut Adjie Alfaraby peneliti Senior LSI Denny JA, pemberitaan tersebut merugikan nama baik lembaganya dan mempertanyakan kredibilitas media yang menyebarkan berita bohong tersebut.
“Setidaknya ada dua kebohongan dalam pemberitaan itu yang kami sesali, pertama, klaim bahwa LSI Denny JA kandidat yang dimaksud terkuat, padahal dalam survei terakhir kami posisi elektabilitas kandidat tersebut masih di bawah kandidat lain,” ujar Alfaraby dengan nada kesal, sembari lanjut berujar.
“Kedua, dalam pemberitaan itu, mengutip salah satu direktur LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, dan menggunakan namanya untuk menguatkan alasan kenapa kandidat tersebut unggul, padahal itu kutipan palsu, karena beliau tidak pernah mengeluarkan statement itu sama sekali, dan itu pencatutan yang tidak bertanggung jawab, karena itu ada 2 media harus memberi klarifikasi dan permintaan maaf kenapa kebohongan ini bisa di sebar luaskan” tutup Adjie.
Saat dikonfirmasi Toto Izul menyatakan pencatutan namanya sebagai jurus Mabuk, asal mengambil nama orang sebagai strategi.
"Mungkin sebagai stategi, ini jurus mabuk yang dilakukan dengan mencatut nama asal- asalan," ujar Toto.
Hal ini jadi tamparan untuk TIM kampanye jangan sekali-kali menggunakan jurus mabuk, semua punya koridor hukum yang berlaku, kritik juga untuk media lebih teliti sumber-sumber pemberitaan.
Kepada TIM untuk mencari strategi lain, ketimbang rilis media yang bersumber dari informasi yang bisa mempermalukan nama besar media. (ord)
Berita di atas adalah rilis yang diterima Tribun