TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pemuda tewas ditikam.
Kejadian ini terjadi di Lingkungan IV, Kelurahan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Minggu 13 Oktober 2024 dini hari pukul 01.30 Wita.
Kasus ini masih diselidiki pihak kepolisian.
Belum diketahui motif tersangka melakukan penikaman hingga berujung korban tewas.
Kasus pembunuhan terjadi lagi di Manado baru-baru ini.
Peristiwa tersebut berawal karena penganiayaan.
Seorang pemuda berinisial AR (20) harus tewas karena ditikam oleh Bilal Kahambau alias Ravael (22).
Kasie Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Benar terjadi penganiayaan berujung kematian di Ternate Baru," ujar Ipda Agus, Senin (14/10/2024).
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tak lama kemudian meninggal dunia.
"Meninggal dunia di rumah sakit dan korban juga sudah dimakamkan oleh pihak keluarga," jelasnya.
Sedangkan motif pelaku masih dalam penyelidikan polisi.
"Motifnya kita masih selidiki saat ini.
Kalau sudah ada keterangan pasti kami sampaikan," pungkasnya.
Kasus Berbeda: Kejadian Penikaman Lainnya di Manado
Tim Opsnal Polsek Mapanget meringkus pelaku penganiayaan dengan senjata tajam di Lingkungan VII Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (14/10/2024).
Dalam insiden tersebut, pelaku berinisial ER (30) nekat menganiaya korban Benny Wungkana hingga mengakibatkan luka serius.
Kasi Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono, menjelaskan kejadian berawal saat keduanya bertemu di lokasi kejadian.
Disitu keduanya terlibat adu mulut, hingga situasi memanas.
Tanpa basa-basi, pelaku yang membawa senjata tajam menikam korban di bagian lengan kanan menggunakan parang.
Hal itu menyebabkan luka robek dan mengeluarkan banyak darah.
Usai menganiaya pelaku langsung melarikan diri, sedangkan korban dibawa masyarakat sekitar ke rumah sakit.
Pihak kepolisian yang mendapatkan informasi tersebut langsung bergerak cepat mencari keberadaan pelaku.
Beberapa saat setelah kejadian, pelaku akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa pelaku merasa sakit hati karena mantan istri korban saat ini menjalin hubungan dengan ER.
Setelah peristiwa tersebut, pelaku menyerahkan diri ke Markas Polsek Mapanget.
"Jadi ini karena sakit hati, dan pelaku sudah mengakui perbuatannya," ujarnya.
Kejadian ini menjadi perhatian serius di masyarakat.
Polsek Mapanget pun mengimbau warga untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan pribadi.
"Penanganan kasus ini akan dilakukan dengan serius demi terciptanya keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar," tutup Agus.
(TribunManado.co.id)
Baca Berita Tribun Manado di Google News
WA TribunManado.co.id : KLIK