TRIBUNMANADO.CO.ID - Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku sempat menawarkan diri untuk masuk menjadi anggota partai politik (parpol) namun ditolak langsung oleh pimpinannya.
Hal itu terjadi saat dirinya diusung menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.
“Pernah saya tawarkan (jadi kader partai),” kata Anies Anies Baswedan dalam wawacara eksklusifnya dengan Najwa Shihab di program Mata Najwa, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Senin (2/9/2024).
Kanal Kompas.com selaku rekan kerja sama TribunManado.co.id, telah mendapatkan izin Najwa Shihab untuk mengutip wawancara eksklusifnya dengan Anies Baswedan tersebut.
Tetapi Anies enggan menyebutkan partai politik yang dimaksudnya tersebut. Dia hanya mengatakan, salah satu dari tiga partai yang mengusungnya pada pilpres lalu.
“Salah satu dari tiga partai pengusung ketika pilpres kemarin. Saya sampaikan bahwa karena saya sudah diusung maka saya siap untuk menjadi kader,” ujarnya lagi.
Anies lantas mengungkapkan bahwa penawarannya untuk bergabung itu ditolak oleh pimpinan partai politik tersebut.
“Tapi, justru dijawab oleh pimpinan partainya, enggak perlu jadi kader karena kita tetap mengusung Anda jadi kader atau tidak.
Justru kalau Anda tidak jadi kader maka tiga-tiganya ini bisa mengusung dengan leluasa, enggak ada beban karena anda bukan menjadi bagian dari salah satu,” kata Anies membahasakan kembali apa yang dikatakan pimpinan partai tersebut.
Menurutnya, penawaran itu diberikannya sebagai bentuk dukungan karena sudah diusung menjadi bakal capres waktu itu.
Maka dari itu, Anies secara tidak langsung membantah bahwa dirinya menolak untuk bergabung menjadi kader partai politik. Sebab, dia pernah menawarkan diri jadi kader tetapi justru malah ditolak
“Jadi gini, menjadi kader atau tidak itu bukan sesuatu yang dijauhi, sama sekali tidak.
Jadi kalau, bahkan pada, saya ceritakan dalam pilpres itu saya menawarkan untuk menjadi kader,” ujarnya menegaskan.
Diketahui, pada Pilpres 2024, Anies Baswedan diusung oleh Koalisi Perubahan yang awalnya terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tapi, Partai Nasdem yang pertama kali mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres pada 3 Oktober 2023.