TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Desa Lubuk Bingin Baru, Kecamatan Sindang Beliti Ilir, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada kemarin hari Minggu siang.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan mobil dengan kereta api.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan seorang penumpang tewas.
Kecelakaan merupakan suatu insiden yang dihindari semua orang.
Untuk itu diimbau agar selalu waspada dan berhati-hati ketika berkendara di jalan raya.
Patuhi peraturan yang telah ditetapkan pihak berwajib dan taati rambu-rambu lalu lintas.
Jangan lupa untuk selalu menjaga keselamatan bersama agar terhindar dari marabahaya.
Mobil angkutan berwarna putih ditabrak kereta api yang sedang melintas pada Minggu (1/9/2024) siang.
Kecelakaan ini terjadi di Desa Lubuk Bingin Baru, Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI), Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Di desa ini memang terdapat lintasan rel kereta api aktif.
Dari informasi beredar, mobil tersebut berisikan satu keluarga yang hendak menjemput pengantin.
Kapolsek Kota Padang AKP Mansyur Daut Manalu, SH membenarkan adanya mobil tertabrak kereta api.
Pihaknya saat ini telah menuju lokasi untuk memeriksa TKP.
"Iya benar, kita masih cek TKP, nanti ya," kata kapolsek.
Ketika ditanya lebih lanjut, kapolsek belum bisa menjelaskannya.
Saat ini pihaknya tengah memeriksa TKP untuk mengetahui kronologi kecelakaan antara mobil dengan kereta api.
"Nanti ya," jawab kapolsek.
Terlihat dari video yang beredar, kondisi mobil angkutan ini mengalami ringsek parah di bagian depan.
Tampak juga warga sekitar yang mengerubungi lokasi kejadian.
Kronologi Kejadian
Kronologi mobil angkutan tertabrak kereta api di Desa Lubuk Bingin Baru, Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI), Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada Minggu (1/9/2024) siang.
Kendaraan yang tertabrak kereta ini adalah mobil angkutan jenis Mitsubishi berwarna putih dengan Nopol BD 9864 KC dan sebuah sepeda motor.
Mobil angkutan ini berisikan 15 orang dan di antaranya ada satu orang yang meninggal dunia.
Adapun kronologi kejadiannya bermula saat mobil angkutan yang dikendarai Muhammad Jauhari (45) warga Desa Merantau Kecamatan SBI dan sepeda motor yang dikendarai seorang pelajar bernama Parel (15) warga Desa Karang Baru Kecamatan SBI sedang melaju dari arah Desa Lubuk Binjai Kecamatan Linggau Timur Kota Lubuklinggau menuju Desa Lubuk Bingin Baru kecamatan SBI Kabupaten Rejang Lebong.
Sesampainya di jalan perlintasan kereta api, tiba-tiba mesin mobil mati dan tersangkut.
Pada saat itu juga, kereta api sedang melaju.
Sopir mobil bersama sekitar 14 penumpangnya sempat melihat kereta api yang telah mendekat.
Melihat itu, sopir dan para penumpang sempat berusaha keluar namun ada satu orang yang tertinggal.
Tak lama kemudian, kereta api langsung menabrak mobil sehingga kendaraan itu terlempar sekitar tiga meter kepinggir jalan dan mengenai pengendara motor yang saat itu berada di belakang mobil.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak mengatakan, penumpang yang tertinggal di dalam mobil bernama Saluna (70) warga Desa Karang Baru Kecamatan SBI.
Korban meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat luka parah.
Sedangkan sopir mobil dan pengendara sepeda motor hanya mengalami luka ringan.
"Untuk 13 penumpang mobil lainnya dalam keadaan selamat dan saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing, untuk korban meninggal telah dibawa ke rumah duka juga," jelas Sinar.
Sinar menambahkan, untuk kedua kendaraan yakni mobil dan motor mengalami rusak berat pasca tertabrak kereta. Kendaraan yang terlibat laka dengan kereta api telah dipinggirkan dari rel.
Dari informasi terhimpun, mobil angkutan itu berniat hendak menjemput pengantin.
"Untuk kedua kendaraan telah dipinggirkan dari rel kereta api," kata Sinar.
Cerita Korban
Cerita keluarga korban kecelakaan mobil tertabrak kereta api di Desa Lubuk Bingin Baru, Kecamatan Sindang Beliti Ilir, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada Minggu (1/9/2024) siang.
Ternyata keberangkatan rombongan keluarga yang menggunakan mobil angkutan jenis Mitsubishi dengan Nopol BD 9864 KC hendak melaksanakan hajatan pernikahan.
Mobil yang berisikan satu keluarga besar dengan total 15 penumpang dan sopir ini tertabrak kereta api saat hendak menjemput pengantin perempuan.
Mobil ini mengalami macet di tengah rel kereta api hingga akhirnya tertabrak.
Sopir angkutan yakni Muhammad Jauhari (45) warga Desa Merantau Kecamatan SBI sebelumnya diminta tolong oleh pemilik hajatan untuk menjemput pengantin perempuan.
Pada saat itu, Jauhari yang biasanya mengangkut sayuran ini menyetujuinya.
Mobil angkutan miliknya mengangkut satu keluarga besar dengan total 14 orang.
Saat sedang melaju dari arah Desa Lubuk Binjai Kecamatan Linggau Timur Kota Lubuklinggau menuju Desa Lubuk Bingin Baru kecamatan SBI, mobil tersebut tiba-tiba macet di tengah rel kereta api.
Nahas, mobil akhirnya tertabrak kereta api yang sedang melintas.
Padahal, rombongan yang berasal dari Desa Karang Baru Kecamatan SBI ini telah tiba di lokasi tujuannya.
Pengantin perempuan yang hendak dijemput itu berada di Desa Lubuk Bingin Baru Kecamatan SBI.
Sebelum sampai dirumah pengantin perempuan, mobil yang mereka naiki tertabrak kereta api.
Salah satu keluarga penumpang mobil, Herman menerangkan, mobil itu rencananya hendak menjemput pengantin perempuan.
Herman yang merupakan Kepala Desa Merantau ini mengatakan sang sopir angkutan adalah warganya.
Sopir mobil angkutan itu biasanya mengambil sayuran.
Karena kebetulan ada warga yang meminta tolong untuk menjemput pengantin, warganya ini lantas mau mengantarkannya.
"Iya warga kita sopirnya, itu mau jemput pengantin perempuan, penumpangnya itu satu keluarga besar," ungkap Herman.
Herman juga mengungkapkan, korban yang meninggal dunia yakni Saluna (70) warga Desa Karang Baru Kecamatan SBI masih keluarganya.
Korban meninggal dunia karena mengalami luka benturan parah di bagian kepala.
Pada saat itu, korban ini tidak dapat keluar dari mobil hingga ikut terpental saat mobil tertabrak kereta api.
"Masih keluarga kami juga, sudah dimakamkan, meninggal karena luka benturan di kepala," lanjut Herman.
Sementara itu, Kepala Desa Lubuk Bingin Baru, Helenra menjelaskan pada saat kejadian ini suasana sangat heboh.
Teriakan histeris dari para penumpang mobil sangat terdengar.
Terutama saat berusaha hendak keluar dari mobil angkutan yang macet di tengah rel kereta api.
Tak berselang lama, suara dentuman keras terdengar.
"Sangat mencekam tadi suasananya, itu kejadiannya sangat cepat, ada teriakan histeris kemudian ada dentuman keras," cerita Helenra.
(Tribunbengkulu.com/M Rizki Wahyud)
Baca Berita Tribun Manado di Google News
Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya
WA TribunManado.co.id : KLIK
Tayang di Tribunbengkulu.com dan Tribunbengkulu.com