Berita Viral

Kisah Nenek Sarti, Harus Duduk Seharian Depan WC Umum Demi Bisa Nafkahi Keluarga, Digaji Rp 10 Ribu

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Mbah Sarti Nenek yang Rela Jadi Penjaga WC untuk Bisa Nafkahi Suami, Sehari Dibayar Rp 10 Ribu

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Pilu yang dirasa nenek Sarti.

Di usia senjanya Mbah Sarti masih harus tetap bekerja.

Ia harus turun mengais rezeki demi bisa menafkahi keluarganya.

Suami Mbah Sarti sedang sakit.

Alhasil tugas sang suami diambil alih Mbah Sarti.

Tak hanya mencari nafkah, Mbah Sarti juga harus merawat dang suami di tengah keterbatasan nenek Sarti.

Sosok Mbah Sarti pun kini langsung viral dan jadi perbincangan publik.

Mbah Sarti rela jadi penjaga WC umum dengan bayaran Rp 10 ribu sehari.

Kisah Mbah Sarti dibagikan di akun Instagram @sayaphati, Minggu (30/6/2024).

Dalam video yang diunggah memperlihatkan keseharian Mbah Sarti yang bekerja hanya duduk di depan WC umum.

WC umum yang dia jaga pun tampak kumuh berdinding bilik dengan toilet jongkok.

Sekilas bangunan WC umum tersebut tampak seperti gudang.

Namun, di sana terlihat seorang nenek renta yang sabar menunggu orang-orang yang datang ke bilik yang dia jaga.

Di dinding bilik tersebut terdapat tulisan menunjukkan bahwa tempat tersebut adalah WC umum.

Di situlah Sarti duduk menjaga WC umum tersebut.

Tak hanya itu, ternyata Sarti hanya diam karena ia tak bisa mendengar.

Mbah Sarti hanya bisa mengarahkan pengujung WC umum tersebut agar langsung membayar dengan tarif yang tertera yang tertulis di karton merah jambu.

“Mohon uangnya langsung diletakkan di kardus karena saya tidak bisa mendengar,” tulisannya.

Selain tu juga tulisan di karton merah muda tersebut tarif WC umum tersebut, untuk kencing membayar Rp 2000 dan buang air besar Rp 4000.

Dalam video tersebut, Mbah Sarti menceritakan kehidupanya sehari-hari tersebut.

Nenek berusia 74 tahun itu mengaku bekerja menjadi penjaga WC umum.

Dari pekerjaannya itu Mbah Sarti mengaku hanya diupah Rp 10 ribu per hari.

Ia menceritakan dirinya terpaksa bekerja mencari nafkah karena suami jatuh sakit.

Dalam video tersebut, Mbah Sarti berbicara di samping suaminya yang terbaring sakit di kasur.

Terlihat Mbah Sarti merawat dan menyuapi suaminya itu dengan makanan seadanya.

Diketahui suami Mbah Sarti itu kakek Asmono (75) tahun.

Suaminya itu jatuh sakit setelah jatuh dari sepeda.

Kini, Mbah Sarti yang mencari nafkah dan menjadi tumpuan hidup mereka dengan upah Rp 10 ribu per hari.

Dari kisah pilu Mbah Sarti tersebut membuat warganet merasa iba dan simpati kepadanya.

Pengunggah akun @sayaphati membuka donasi untuk membantu perekonomian Mbah Sarti dan suaminya kakek Asmono.

Namun, donasi tersebut sudah ditutup pada 28 Juni 2024.

Meski begitu, kisah pilu Mbah Sarti itu terus menyedot perhatian warganet hingga banjir doa dan dukungan.

Sebelumnya, momen haru seorang penjual jajanan arum manis mendapat uang Rp 900 ribu, viral di media sosial. 

Momen tersebut terlihat dari unggahan TikTok @asepfurqan. 

Tampak pria berusia senja sedang jualan arum manis. 

Ternyata, pria tersebut bernama Mbah Midin.

Tak diketahui di mana lokasi video itu diambil. Namun, pengunggah dan Mbah Midin berbincang menggunakan Bahasa Sunda.

Tangan Mbah Midin terampil melayani pemuda yang membeli dagangannya.

Ia langsung menaruh alat pembuat arum manis di atas kompor.

Mbah Midin lalu bercerita, alat pembuat arum manis miliknya sebenarnya sudah rusak dan seringkali susah digunakan.

Beberapa kali mencoba, akhirnya alat pembuat arum manis miliknya pun menyala.

"Tuh hurungna rada awon we (nyalanya jelek)," ujar Mbah Midin, dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (27/6/2024).

Tak lama, pesanan pemuda bernama Asep itu pun telah selesai.

Namun Mbah Midin berusaha lagi memperbaiki alat pembuat arum manis tersebut.

"Tuh tos awon mah kieu we (udah jelek gini terus)," tutur Mbah Midin.

Ketika ditanya berapa harga dagangannya, Mbah Midin pun menyerahkan kepada sang pembeli.

"Ieu sabaraha (ini berapa)?" tanya Asep.

"Wios sabaraha we (Berapa aja gapapa)," timbal Mbah Midin.

Mbah Midin mengatakan bahwa setiap ia berjualan, ada saja kendalanya, bahkan terkadang gagal.

"Kedahna hejo seneuna, aya we kendala teh, kadang gagal (harusnya hijau apinya, ada aja kendalanya)," kata Mbah Midin.

Mata Mbah Midin lantas berkaca-kaca karena tak menyangka mendapat uang sebanyak itu.

Mbah Midin

Ia terus mengucap syukur sembari menangis. 

Ketika ditanya untuk apa uang tersebut, Mbah Midin mengaku untuk membayar utang ketika bulan Ramadhan.

Saat itu ia berhutang Rp 900 ribu kepada seseorang.

Utang tersebut sebenarnya hendak ia lunasi, namun uang yang terkumpul malah hilang.

"Atos mendak acis 900, tapi ical (udah dapet 900 tapi hilang)," katanya.

Pemuda itu pun memberikan uang Rp 900 ribu kepada Mbah Midin.

Sontak saja tangis Mbah Midin pun pecah, ia tak berhenti mengucap terima kasih kepada pemuda tersebut.

"Nuhun Sep nya (Terima kasih ya)," katanya.

Kepada orang yang dipinjaminya, Mbah Midin tidak bilang uangnya hilang.

Ia berusaha kembali mencari uang, namun belum mendapatkannya.

"Dagang terus-terusan, tapi enggak dapat-dapat," jelas Mbah Midin.

Mbah Midin pun berpamitan dan memeluk pemuda yang telah membantunya tersebut.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Berita Terkini