Likuifaksi di Mitra

Steven Kandouw Tegaskan Bencana Alam di Mitra Sulawesi Utara Bukan Likuifaksi: Ini Longsor

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw.

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, menyebut bencana alam di Desa Basaan Dua, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) murni longsor.

"Ini longsor, bukan likuifaksi," kata dia, Rabu (26/6/2026).

Menurut dia, ciri-ciri kejadian di Mitra tidak tampak seperti likuifaksi.

Meski demikian, Steven mengaku telah menginstruksikan Pemkab Mitra untuk menangani longsor tersebut.

"Seluruh kabupaten dan kota agar waspada dengan cuaca ekstrem, segera tanggap jika ada bencana," kata dia.

Diketahui peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (25/6/2024).

Akibatnya, puluhan rumah mengalami kerusakan.

Selain itu fasilitas umum, yakni akses jalan juga rusak.

Warga yang rumahnya terdampak likuifaksi pun kini mencari tempat aman.

Mereka mengungsi ke rumah warga lain yang tidak terdampak.

Baca juga: Jadwal Pendaftaran CPNS 2024, Download di Sini Contoh Soal dan Kisi-kisi Format PDF

Baca juga: 3 Berita Populer Sulut Rabu 26 Juni 2024: Kans Yulius-Victor di Pilgub, Sekolah Swasta Cari Siswa

Tokoh masyarakat Basaan, Stevi Keintjem, mendesak agar Pemkab Mitra membantu sejumlah warga yang terdampak likuifaksi tersebut.

“Saya berharap pemkab dapat merelokasikan sejumlah warga yang saat ini rumahnya diterjang bencana likuifaksi," kata dia.

Ia mengatakan likuifaksi sudah terjadi beberapa kali di Desa Basaan.

"Intinya ini bukan yang pertama," ungkapnya.

Bencana likuifaksi di Basaan Dua, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, Selasa (25/6/2024). (BPDB Mitra)

"Pemkab Mitra harus bergerak cepat," tegasnya.(*)

(Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis/Nielton Durado)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini