Pilpres AS

Isu Krusial Menuju Pilpres AS, Survei Emerson: Pengangguran - Inflasi - Pajak Dominan

Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil survei Emerson College Polling. Ekonomi seperti pekerjaan (pengangguran), inflasi dan pajak menjadi isu dominan menuju Pilpres Amerika Serikat 5 November 2024.

TRIBUNMANADO.CO.ID, Washington DC - Ekonomi seperti pekerjaan (pengangguran), inflasi dan pajak menjadi isu dominan menuju Pilpres Amerika Serikat 5 November 2024.

Isu imigrasi berada di urutan kedua disusul masa depan demokrasi Amerika.

Sebanyak 37,6 persen publik Amerika peduli dengan ekonomi negara, 17 persen persoalan imigrasi dan 13,4 persen soal demokrasi.

Demikian temuan terbaru Emerson Collage Polling periode 21 - 23 Mei 2024.

Peneliti Emerson College menanyatakan "What do you think is the most important issue facing the United States? Menurut Anda, apa masalah terpenting yang dihadapi Amerika Serikat?"

Paling banyak menganggap isu pengangguran, inflasi dan pajak (ekonomi) terpenting bagi pemimpin Amerika ke depan.

Baca juga: Isu Pajak di Pilpres AS: Trump Ungguli Biden, Selisih 9 Poin

Pilpres 2024 bakal terjadi lagi rematch antara petahana Presiden Joe Biden versus mantan Presiden Donald Trump.

Survei nasional Emerson College Polling dilakukan pada 21-23 Mei 2024. Sampel pemilih terdaftar 1.100, margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Berikut Indikator Ekonomi AS:

  • Populasi 340.332.281 (30 Agustus 2023)
  • PDB meningkatkan 28,78 triliun dolar di 2024)
  • Pertumbuhan GDP 2,1 persen (2022), 2,5 persen (2023) dan 2,7 persen (hingga Aril 2024)
  • PDB per kapita meningkatkan 85.373 dolar (2024)
  • PDB menurut sektor: Pertanian 0,9 persen, Industri 18,9 persen dan Pelayanan 80,2 persen (perkiraan tahun 2017)
  • Inflasi 3 persen (2023)
  • Indeks Pembangunan Manusia meningkatkan 0,927 sangat tinggi (2022)
  • Indeks Persepsi Korupsi Stabil 69 dari 100 poin (2023) (peringkat 24 )
  • Angkatan kerja 161.200.000 (2023)
  • Pengangguran: peningkatan negatif 3,4 (Januari 2023)
  • Gaji kotor rata-rata 5.407 dolar per bulan (2022)
  • Gaji bersih rata-rata 4.066 dolar per bulan (2022)
  • Ekspor 3,053 triliun dolar (2023)
  • Impor 3,827 triliun dolar (2023)
  • Cadangan devisa 217 miliar dolar (2023)

(Tribun)

Berita Terkini