Info Kesehatan

Amankah Balita Minum Susu UHT? Berikut Penjelasan Dokter

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepada Balita dan anak-anak biasanya orang tua banyak memberikan susu.

Sebab anak-anak biasnya lebih menikmati minum susu ketimbang makan.

Itulah sebabnya belakangan banyak sekali produk susu yang dijual.

Baca juga: Ratusan Siswa di Bolmong Keracunan Makanan, BBPOM Manado Tunggu Hasil Uji Lab Susu UHT

Namun apakah itu sesuai dengan kebutuhan anak atau tidak? 

Biasanya susu yang diberikan untuk anak adaklah susu UHT.

Namun sebenarnya dokter tak menganjurkan untuk Balita mengonsumsi susu UHT.

Malah dokter nganjurkan untuk diberikan ASI.

Air Susu Ibu (ASI) diberikan secara eksklusif hingga anak berusia dua tahun.

Setelah itu, berusia dua tahun anak pun bisa disapih dan diberikan makanan pendamping ASI (MPASI).

Lantas, apakah anak perlu diberikan susu Ultra-high-temperature (UHT) pada anak.

Terkait oleh Ahli gizi masyarakat Dr dr Tan Shot Yen beri tanggapan.

Menurutnya Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tidak mengeluarkan anjuran susu UHT diberikan pada anak di atas satu tahun.

"Susu UHT itu sebetulnya bukan jenis yang dianjurkan WHO untuk anak di atas 1 tahun," ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan secara virtual, Jumat (9/2/2024).

Idealnya, seorang anak ASI secara eksklusif selama dua tahun.

Menurut dr Tan, setelah dua tahun menerima ASI, tidak perlu mengonsumsi susu lain yang kualitas kandungannya berada di bawah ASI.

"Anda harus ingat semua susu hewan lebih rendah dari ASI, " tegasnya.

Susu selain ASI boleh diberikan kecuali ada indikasi.

Misalnya, ibu intens mengonsumsi obat-obatan seperti obat jantung dan epilepsi.

"Metabolik skunder ada di ASI, jadi tidak boleh mengonsumsi ASI dengan ibu pengobatan intens seperti itu," imbuhnya.

Maka, susu lain yang bersumber pada hewan boleh diberikan. Tapi penggantinya bukanlah susu UHT tapi susu yang di pasteurisasi.

"Pada prinsipnya adalah bukan UHT, tapi pasteurisasi. Kenapa? Nomor satu supaya enzimnya tidak mati, probiotik tidak mati, vitamin A nya tidak rusak," tambahnya.

"Sebab yang namanya UHT itu Ultra-high-temperature. Supaya risiko kontaminasi bakteri mati," kata dr Tan lagi.

Terlalu tingginya temperatur dalam sterilisasi menurut Tan telah menghilangkan beberapa kebaikan dari susu seperti probiotik, enzim dan vitaminnya.

"Kalau mengonsumsi susu UHT, maka kebaikan susu itu sendiri sudah tidak ada, kecuali protein. Apa lagi sudah pakai rasa cokelat, karamel, stroberi, buyar," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkini