Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Kota Bitung turut prihatin atas musibah bencana erupsi Gunung Api Ruang, di Pulau Tagulandang Sitaro, Sulawesi Utara.
Juru Bicara Pemkot Bitung Albert Sergius mengatakan, kehadiran pihak Pemkot Bitung sebagai bentuk dukungan bagi mereka yang terdampak bencana Gunung Ruang agar mampu melalui masa-masa yang berat.
"Di mana sat ini kota Bitung juga mash dalam status tanggap darurat akibat bencana banjir dan tanah longsor beberap waktu yang lalu. Inilah wujud nyata dari kerja dengan cinta, jauhkan kebencian," terang Albert Sergius.
Lanjut Albert Sergius, total 592 orang pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), ke Bitung Sulut.
Dari 592 pengungsu tersebut terdiri dari tiga gelombang tiba di kota Bitung sejak tadi malam Kamis (18/4/2024.
Gelombang pertama melalui pelabuhan Samudera Bitung pada pukul 22.00 WITA dengan Kapal KN Pasatimpo P.212 millk Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantal (KPLP) Kelas II Bitung total 87 pengungsi.
Selanjutnya pada gelombang kedua melalui dermaga satrol Bitung sebanyak 195 orang dengan menggunakan KRI KAKAP-811.
Dan gelombang ketiga baru tiba pada pagi hari ini, Jumat 19 April 2024 pukul 06.10 Wita dengan menggunakan KM Lokongbanua sebanyak 310 orang.
Dari total 592 orang warga pengungsi kini sudah tiba di tempt tujuan mereka baik itu keluarga, maupun crisis center yang disediakan oleh kementerian hukum dan ham RI untuk anggota keluarga pegawai lapas yang juga terdampak akibat adanya erupsi Gunung Ruang.
Kedatangan mereka disambut Wali Kota Maurits Mantiri beserta jajaran pemerintah di Kota Bitung.
Turut hadir Kepala Pangkalan PLP Kelas II Bitung Capt Barnabas Fendy Tallu, KSOP Bitung Kelas I Kabid Lala UK Iwan Syahrial, S.SiT, M.Si.
Kabid SHSK Rusdianto, S.SiT, M.Si. Kabid KBPP Faisal Rahman, M.Mar E, GM Pelindo Bitung Ramdan Kyai Demak, Kapolsek Kawasan Pelabuhuan Samudera Bitung AKP Julio Jagratara SH.