TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Beberapa halte atau selter bus Trans Kawanua masih bertahan di beberapa titik di Manado, Sulawesi Utara, meskipun pada tahun 2019 banyak dari jumlahnya yang dibongkar.
Namun, dari amatan Tribunmanado.co.id, Minggu (14/4/2024), kondisi beberapa halte yang tersisa sangat memprihatinkan, dengan kurangnya perawatan serta fungsi yang tak jelas.
Salah satu contoh nyata dapat ditemui di Jalan Wolter Mongisidi, Kelurahan Malalayang Satu, Kecamatan Malalayang, Manado, Sulawesi Utara.
Baca juga: Halte Bus di Manado Rusak dan Tak Difungsikan, Sejumlah Warga Minta Dijadikan Tempat Berteduh
Halte tersebut terletak tepat di depan Lapangan Bantik Malalayang dan kondisinya sangat memperihatinkan.
Terlihat jelas bahwa halte tersebut telah rusak parah, dengan kaca yang pecah, pintu rusak, tempat duduk yang hilang, serta plafon yang rusak.
Dibangun menjelang pelaksanaan World Ocean Conference (WOC) pada tahun 2009, pembangunan halte ini memakan anggaran sebesar Rp90 juta per halte.
Awalnya, kehadiran fasilitas ini beserta bus Trans Kawanua bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Kota Manado dengan mendorong warga untuk menggunakan transportasi komunal daripada menggunakan kendaraan pribadi.
Namun, sayangnya, tujuan mulia di balik keberadaan bus dan haltenya tidak seperti yang dibayangkan.
Banyak dari halte-halte ini sekarang terbengkalai, menjadi saksi bisu dari masa lalu yang bergengsi.
Harapan untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas komunal tampaknya masih jauh dari realisasi. (Alp)