TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui sebelumnya aksi Kelompok Kriminal Bersenjata masih terus berulah di Papua.
Diketahui KKB kembali berulah hingga sebabkan korban.
Terbaru yakni salah satu anggota TNI AL gugur.
Anggota Prajurit Korps Marinir TNI AL Sertu (Mar) Ismunandar gugur saat kontak senjata dengan KKB.
Diketahui Sertu (Mar) Ismunandar ditembaki KKB saat dalam perjalanan ke wilayah Kulirik, Puncak Jaya.
Sertu (Mar) Ismunandar saat itu bersama dua anggota lainnya.
Sertu Ismunandar gugur sementara dua prajurit lainnya selamat.
Terkait hal tersebut ternyata sosok Ismunandar merupakan pasukan elit.
Berikut ini sosok Sertu Ismunandar.
Salah satu putra terbaik bangsa Indonesia kembali gugur saat menjalankan tugas di Papua.
Prajurit Korps Marinir TNI AL Sertu (Mar) Ismunandar gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya.
Gugurnya Sertu Ismunandar membuat Korps Marinir kehilangan salah satu prajurit terbaiknya yang merupakan pasukan elite dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).
Jenazah Sertu (Mar) Ismunandar sudah berhasil dievakuasi dan diterbangkan ke Timika, Papua Tengah, Senin (18/3/2024).
Jenazah lalu diterbangkan ke Bandara Soekarno Hatta dan diantar menuju rumah duka di Kompleks Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.
Kronologi
Sertu Ismail meninggal setelah ditembak KKB saat dalam perjalanan ke wilayah Kulirik, Puncak Jaya pada Minggu (17/3/2024).
Seperti dilansir Kompas.com dari TribunPapua, saat itu Sertu Ismunandar bersama dengan prajurit lainnya yakni Serka Salim Lestaluhu. Serka Salim selamat dalam kontak senjata itu.
Kedua korban diterbangkan menggunakan Helikopter Caracal HT 7202 dan tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 07.30 WIT. Selanjutnya jenazah diberangkatkan menuju Bandara Soekarno Hatta pukul 14.00 WIT.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen R. Nugraha Gumilar menjelaskan kronologi penembakan yang menewaskan Sertu (Mar) Ismunandar.
Mulanya Ismunandar dalam perjalanan ke wilayah Puncak Jaya, tepatnya di Kulirik, Minggu (17/3/2024). Dia ketika itu bersama rekannya Serka Salim.
"Almarhum Sertu Ismunandar ditembak di bagian kepala pada saat perjalanan bersama Serka Salim ke wilayah Kulirik. Serka Salim berhasil berlindung dan membalas tembakan," kata Gumilar, Senin (18/3/2024).
Setelah penembakan tersebut, perkuatan dari TNI datang. "Kemudian terjadi kontak tembak (TNI dengan KKB)," katanya.
Prajurit terbaik gugur
Gugurnya Sertu Ismunandar membuat Korps Marinir kehilangan salah satu prajurit terbaiknya yang merupakan pasukan elite dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).
Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL Mayjen Endi Supardi melayat ke kediaman Ismunandar di Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu (17/3/2024).
“Atas nama pribadi serta keluarga besar Korps Marinir menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga besar,” kata Endi, dikutip dari laman Marinir TNI AL.
Endi mengatakan bahwa Korps Marinir TNI AL telah kehilangan prajurit terbaik. Ia menyebut Ismunandar merupakan pasukan elite dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).
"Kita telah kehilangan prajurit terbaik, almarhum adalah sosok yang sangat loyal dan fokus pada tugas, dihormati, dan dicintai oleh keluarga dan rekan-rekannya di Korps Marinir, terutama di jajaran Denjaka,” ujar Endi.
“Kami mendoakan agar almarhum Sertu Marinir Ismunandar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan,” ucap Dankormar.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menyampaikan belasungkawa atas gugurnya Sertu (Mar) Ismunandar karena kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua.
Ungkapan dukacita itu disampaikan Agus melalui unggahan akun Instagram Pusat Penerangan (Puspen) TNI, @puspentni, pada Senin (18/3/2024).
“Turut berdukacita atas gugurnya Sertu Mar Ismunandar. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya, mengampuni segala dosa dan kesalahannya,” kata Agus.
Agus juga mengatakan, Ismunandar akan dinaikkan pangkat menjadi Serka (Mar) Anumerta.
Cerita Letkol Johanis Victorianus
Sudah terlalu sering terjadi kontak senjatan antara TNI dengan KKB. Salah satu korban selaman adalah Letnan Kolonel (Inf) Johanis Victorianus Tethool . Penembakan KKB yang membuat Johanis Victorianus Tethool terluka cukup parah terjadi medio Maret 2023.
Bagi Tethool --begitu Johanis Victorianus Tethool biasa disapa-- peristiwa penembakan yang dilakukan KKB hingga membuatnya terluka ini tidak membuatnya trauma terjun ke medan perang.
"Saya ini terlatih dan besar sebagai pasukan tempur, saya siap ditempatkan dimanapun, termasuk kembali ke Papua," kata Tethool berbincang di Redaksi Wartakotalive.com, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).
Tethool merasa tidak pernah sakit meski saat ini masih menjalani terapi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Gambir, Jakarta Pusat.
"Saya masih sehat, hanya terluka saja," tegas Tethool.
Penembakan KKB yang dilakukan saat menghadang pasukan TNI AD yang sedang patroli rutin di Yahukimo itu membuat Tethool terluka di bagian tempurung kaki kirinya.
Tidak hanya tempurung kaki kirinya, Tethool juga kehilangan jari kelingking tangan kiri hingga terluka di telapak tangan kiri dan kanan, hingga betis kaki kanannya.
Kena dua tembakan
Dua kali tembakan KKB yang mengenai tubuhnya itu tidak membuat Tethool kehilangan semangat juang.
Aksi heroik Tethool itu terekam kamera saat melakukan evakuasi anak buahnya yang menjadi korban penembakan KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua.
Sebagai komandan, Tethool, begitu perwira menengah TNI AD itu biasa disapa, segera bergegas membantu anak buahnya yang sedang melakukan kontak tembak dengan KKB.
Ketika itu Tethool adalah Komandan Kodim 1715 Yahukimo Kodam XVII Cendrawasih.
Tethool segera bergegas menuju tempat terjadinya kontak tembak sesaat setelah diberi tahu anak buahnya yang sedang melakukan patroli justru dihadang sejumlah orang dari KKB.
"Selesai rapat, saya segera menuju TKP membantu anak buah saya yang kena tembak," kata Tethool.
Jarak dari titik awal mendengar informasi menuju lokasi adu tembak itu diperkirakan dua kilometer.
Seolah tidak ada rasa takut, Tethool menjemput anak buahnya yang sudah terkepung KKB.
Tethool begitu terlatih sebagai pasukan tempur yang siap diterjunkan di medan perang.
Sesampainya di lokasi adu tembak, yang digambarkan seperti lapangan yang dipenuhi semak-semak belukar dan ilalang, Tethool segera mengevakuasi anak buahnya yang terluka.
Evakuasi anak buah
Desingan peluru yang dilepaskan KKB di Yakukimo saat itu tidak membuat nyali Tethool menjadi ciut.
"Setelah saya evakuasi, saya bawa anak buah saya ke rumah sakit, lalu saya kembali lagi menemui anak buah yang masih melakukan kontak tembak," kata Tethool.
Evakuasi kedua terhadap korban tembak itu kembali dilakukan Tethool.
Prajurit yang pernah ditugaskan sebagai anggota Pasukan Perdamaian PBB di Sudan ini kembali lagi untuk ketiga kalinya ke lokasi penembakan setelah membawa anak buahnya yang terluka ke rumah sakit.
"Begitu saya kembali lagi, saya malah yang kena tembak, saya yang giliran dievakuasi setelah melakukan evakuasi anak buah saya yang terluka," kata Tethool.
Akibat tembakan yang dilakukan KKB itu, Tethool yang berbadan besar ini mengalami luka parah di tempurung kaki kanannya.
Tembakan yang mengenai tempurung kaki kirinya itu tetap tidak membuat nyalinya ciut.
Sekalipun terluka, Tethool tetap memberikan perlawanan pada KKB.
Namun, Tethool justru kembali menjadi sasaran tembak hingga membuat kedua tangannya terluka.
"Pecahan pelurunya itu sampai mengenai wajah saya, tapi saya nggak apa-apa, saya tetap aman dan selamat," kata Tethool.
Sambil mundur perlahan, Tethool kemudian mendapatkan pertolongan dari anak buahnya hingga dimasukkan ke mobil dinas TNI yang menjadi tempat perlindungan.
Tethool lalu dibawa menuju rumah sakit.
"Setelah saya tertembak, tidak ada lagi tembakan, adu tembak selesai," kata pria kelahiran Tual, Maluku, ini.
Di rumah sakit itu Tethool kembali bertemu anak buahnya yang sama-sama terluka.
"Saya biasa saja dan hanya memikirkan istri saya setelah kena tembak," ucap suami Puspita Rinto ini tetap tenang.
Suntikan Semangat
Dari Yahukimo, Tethool kemudian dievakuasi untuk menjalani pengobatan lanjutan di salah satu rumah sakit di Jayapura.
Selang sehari kemudian, Tethool dan sejumlah prajurit yang terluka dibawa menggunakan pesawat Hercules TNI AU menuju RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto di Jakarta Pusat.
"Sampai hari ini, sudah lima kali saya menjalani operasi pada tempurung kaki kiri," ucap Tethool.
Meski masih rutin menjalani terapi kesehatan untuk memulihkan kembali kondisi fisiknya di RSPAD Gatot Soebroto, Tethool tetap semangat.
"Saya masih sehat, saya hanya terluka saja di kaki," tegas Tethool.
"Istri dan anak-anak saya adalah penyemangat saya," lanjutnya.
Baca juga: Saat Sedang Patroli Dandim Yahukimo Jadi Korban Penembakan KKB di Papua
Saat ini Tethool berdinas di Kodam Jaya/Jayakarta dan menjabat sebagai Kepala Pembinaan Mental dan Sejarah (Kabintaljarah) Kodam Jaya.
Salah satu tugas Tethool sebagai Kabintaljarah adalah memberikan motivasi dan suntikan semangat ke prajurit TNI AD.
(Sumber WartaKota)