DBD di Sulut

Ini Upaya Dinas Kesehatan Sulawesi Utara Perangi DBD

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Dinas Kesehatan Pemprov Sulut tengah berupaya memerangi penyakit Demam Berdarah (DBD) yang mewabah di Sulawesi Utara.

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dinas Kesehatan Pemprov Sulut terus melakukan upaya untuk memerangi penyakit Demam Berdarah (DBD) yang mewabah di Sulawesi Utara pada awal Januari 2024.

Kadis Kesehatan Pemprov Sulut Debie Kalalo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulut Gysje Pontororing membeber upaya yang telah dilakukan Pemprov Sulut untuk memerangi DBD.

"Pertama adalah penyuluhan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian DBD seperti PSN 3M plus, Gerakan 1 rumah 1 Jumantik (juru pemantau jentik)," kata dia Senin (18/3/2024).

Upaya lainnya adalah surveilens kasus DBD. Selanjutnya peningkatan kapasitas sumberdaya kesehatan.

"Seperti peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, ketersediaan bahan dan peralatan utk deteksi dini, pengobatan, intervensi kesehatan lingkungan dan pengendalian vektor," katanya.

Penyakit Demam Berdarah (DBD) melanda Sulut di awal 2024. 

Data Dinas Kesehatan Pemprov Sulut per 18 Maret 2024, mencatat, sebanyak 1.452 kasus Demam Berdarah terjadi di Sulut selang Januari hingga Maret 2024. 

Terjadi 5 kasus kematian sepanjang kurun waktu tersebut.

Kasus terbanyak terjadi pada Januari yaitu sebanyak 901. 

Bulan Februari ada 515 kasus. 

Untuk Maret terdapat 36 kasus. Manado adalah wilayah terbanyak mengoleksi kasus DBD. 

Sebanyak 473 kasus terjadi dengan 263 kasus pada Januari. 

Kemudian Tomohon 176 kasus. 

Lalu Minut 119 kasus, Minahasa 114, Sangihe 90 dan Talaud 81.

Minsel 80, Bolmong 75, Sitaro 65 dan Bitung 47. 

Kotamobagu 35, Bolmut 34, Mitra dan Boltim 23 serta Bolsel 17. (Art)

 

Berita Terkini